news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kapal Selam Nanggala Hilang, Ingatkan Kita pada Kisah Nabi Yunus AS

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
24 April 2021 18:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi ekor ikan paus. Foto: Unsplash/@t_lipke
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi ekor ikan paus. Foto: Unsplash/@t_lipke
ADVERTISEMENT
Berita hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 sejak Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB sontak menjadi perhatian publik nasional maupun internasional. Kapal selam buatan Jerman tahun 1977 itu mengangkut 53 awak dalam misi latihan militer di lepas pantai utara Bali. Pasokan oksigen di dalam kapal diperkirakan hanya mampu bertahan selama 72 jam sejak kapal pertama kali hilang kontak.
ADVERTISEMENT
Sungguh tidak terbayangkan bagaimana kru bertahan di dasar lautan yang diperkirakan memiliki kedalaman 700 meter. Tentunya hal ini mengingatkan kita pada kisah Nabi Yunus AS yang ditelah oleh ikan paus. Dia berada di dalam perut ikan paus yang gelap dan dingin di lautan, sehingga tidak ada yang bisa menemukannya.
Kisah bermula ketika Nabi Yunus AS hilang kesabaran dan meninggalkan umatnya yang tak kunjung beriman. Kapal yang ditumpangi Nabi Yunus AS terjebak dalam badai laut yang ganas. Agar tidak kelebihan muatan, barang-barang terpaksa dibuang ke lautan untuk menjaga kapal tetap mengapung. Namun, hal ini masih tidak cukup.
Orang-orang di dalam kapal lalu memutuskan untuk melakukan undian. Barang siapa yang namanya keluar, maka dia harus rela menjeburkan diri ke laut. Nahas undian tak menyenangkan itu jatuh kepada Nabi Yunus AS. Pada akhirnya memaksa dia terlempar ke laut untuk menyelamatkan kapal dari tenggelam.
Gambar ilustrasi ikan paus. Foto: Unsplash/@shmabbss
Saat itulah Allah SWT mengutus seekor ikan paus untuk menelan Nabi Yunus AS. Berada dalam situasi itu, kita dapat membayangkan bagaimana keadaan Nabi Yunus AS yang dihantui oleh ketakutan dan kegelisahan. Kendati demikian, dia sadar satu-satunya yang bisa menolongnya adalah Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dikisahkan Nabi Yunus AS berefleksi akan kesalahan yang dia lakukan karena telah meninggalkan umatnya tanpa izin Allah SWT. Lalu, dia memanjatkan doa mohon ampun dan meminta pertolongan Allah SWT.
Kisahnya diterangkan dalam Al-Quran:
Kalimat "Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau," adalah bagian dalam menatap jalan taubat dengan mengakui keagungam Allah SWT Yang Maha Esa. Doa itu mengarahkan kita kembali pada tujuan hidup yang sebenarnya dan menyadari keberadaan-Nya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan doa "Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim," menunjukkan permohonan untuk mengakui kesalahan dan memutuskan untuk bertaubat di jalan Allah SWT.
Doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yunus AS di dalam perut ikan paus memberi kita petunjuk tentang bagaimana bertaubat dengan tulus kepada Allah SWT. Kisah ini menggambarkan bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun atas segala bentuk dosa yang dilakukan oleh umat-Nya.
Gambar ilustrasi ruang kemudi kapal selam. Foto: Unsplash/@miqul