Keistimewaan Mendengarkan Suara Azan

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
2 Maret 2020 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi foto by: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi foto by: pexels.com
ADVERTISEMENT
Hai wanita muslimah, sejak kecil kita sudah tidak asing lagi dengan seruan azan yang bertanda masuknya waktu salat fardu. Tak hanya itu, suara azan bahkan sering dikumandangkan ketika ada seorang bayi yang baru lahir, juga saat mengantarkan seseorang yang sudah berpulang ke pangkuan Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.
ADVERTISEMENT
Azan pertama kali dikumandangkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Bilal, yang telah diterangkan dalam sabda Rasulullah SAW diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya: “Ibnu Umar berkata, ketika kaum muslimin datang di Madinah, mereka berkumpul. Lalu, mereka menentukan waktu salat, sedang belum ada panggilan untuk salat (azan). Pada suatu hari mereka memperbincangkan hal itu. Sebagian dari mereka berkata, ambillah lonceng seperti lonceng (gereja) orang-orang kristen. Sebagian mereka berkata, bahkan, terompet saja seperti terompet orang-orang yahudi. Umar berkata, apakah kalian tidak mengutus seorang laki-laki yang memanggil untuk salat? Rasulullah saw. Bersabda, Hai Bilal, berdirilah, panggillah (azanlah) untuk salat!” (HR. Bukhari).
ilustrasi foto by: pexels.com
Hijab Ladies, sebagai umat yang beragama hendaklah kita untuk mengetahui bagaimana keistimewaan mendengar azan yang sedang dikumandangkan. Meskipun beraneka ragam respons ketika orang-orang mendengarkan suara azan, ada yang terharu, ada yang bergegas bersiap untuk salat dan jangan heran jika ada orang lain yang tak mendengar suara azan karena sibuknya aktivitas dunia. Tapi Hijab Ladies jangan sampai kalian membenci suara azan ketika dikumandangkan karena itu adalah hal yang sangat tidak terpuji.
ADVERTISEMENT
Bahkan di mana pun kalian berada untuk menghentikan aktivitasmu sejenak, jawablah seruan azan sebagaimana mestinya. Kalau memang tidak bisa untuk berhenti sejenak cukup pelankan suara dan berusaha menjawab setiap lantunan suara adzan supaya mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW seperti sabda Rasul yang artinya: "Apabila kalian mendengarkan suara azan maka ucapkanlah sebagian yang diucapkan muadzin kemudian bershalawatlah kepadaku niscaya aku akan bershalawat untuknya sepuluh kali" (HR. Muslim).
Mendengarkan suara azan tentunya akan mendapatkan ketenangan hati, seakan semua masalah di dunia seketika lenyap dengan syahdunya suara azan. Hingga rasa bersyukur selalu terucapkan karena telah diberikan waktu bahwa kita masih bisa melaksanakan salat fardu dengan sempurna. (kum/naj)