Kemuliaan dari Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Ilustrasi memaafkan kesalahan orang lain. Foto: Unsplash.com/gusmoretta

Memaafkan kesalahan orang lain dapat menambah kemuliaan bagi si pemaaf. Dalam menjalani kehidupan, pasti setiap manusia pernah melakukan kesalahan. Namun, jika ada seseorang yang memiliki kesalahan kepada kita, memaafkan biasanya menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.

Di dalam ajaran Islam, setiap umat manusia ditekankan untuk senantiasa mengedepankan sikap memaafkan atas kesalahan dan menjalani hubungan sosial kepada sesama secara baik, termasuk ketika sedang terjadi perselisihan. Pun mengajarkan umatnya untuk memaafkan dengan penuh kelapangan hati.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 10 yang artinya:

Memaafkan apalagi melupakan kesalahan orang lain kepada kita memang tidak mudah. Tapi, sebagai manusia biasa pula sudah seharusnya kita tumbuh menjadi pribadi yang bisa memaafkan kesalahan seseorang dengan ikhlas, mau sebesar apa pun kesalahan itu. Sebab, kalian akan mendapatkan balasan yang luar biasa dari Sang Pencipta.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa memaafkan saat ia mampu membalas, maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan." (HR Ath-Thabrani)

Memaafkan adalah akhlak mulia sebagai indikasi karakter bagi orang bertakwa. Allah SWT pun akan mengapresiasi setiap manusia yang mampu memaafkan kesalahan orang lain dengan penuh keikhlasan dan kebesaran jiwa.

Allah SWT berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 134 yang artinya:

Untuk itu, setiap manusia yang mampu memaafkan orang lain maka ia telah menambahkan kemuliaan hati untuk dirinya sendiri. Dengan memaafkan, derajatmu aan lebih terhormat dan menjadi orang yang mudah respect terhadap diri sendiri.

Allah SWT berfirman dalam QS. Asy-Syura ayat 43 yang artinya:

Maka dari itu, meskipun memaafkan terkadang menjadi hal yang sulit untuk dilakukan, tetapi dengan memaafkan pula kemuliaan dan derajat si pemaaf akan dinaikkan.