Kisah Inspiratif: Pasutri Kanada Ini Memproduksi Hijab Ramah Lingkungan

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
9 Februari 2021 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Will Saleh dan Sana Saleh. Foto: Youtube/Saleh Family
zoom-in-whitePerbesar
Will Saleh dan Sana Saleh. Foto: Youtube/Saleh Family
ADVERTISEMENT
Pasangan suami istri Muslim asal Toronto, Kanada, mengambil alih industri hijab dengan pola pewarnaan yang menarik mata. Will dan Sana Saleh terinspirasi dari pola tie dye yang populer belakangan ini.
ADVERTISEMENT
“Saya teringat Will pernah mengatakan kepada saya mengapa tidak ada hijab dengan pola tie dye. Bukankah itu hal yang paling keren?” Sana Saleh mengatakan kepada blogTo.
Pasangan itu mengatakan bahwa mereka berusaha untuk membuka hati dan pikiran orang tentang Islam dan Muslim.
“Pada akhirnya, salah satu alasan utama kami melakukan ini adalah untuk mengangkat identitas orang Muslim. Saya mendapat banyak fitnah karena tidak tumbuh sebagai Muslim dari kecil dan apa yang saya lihat melalui media,” Will menambahkan.
Pasangan ini terkenal di media sosial. Mereka berhasil mendapatkan lebih dari 900.000 pengikut di TikTok dalam kurun waktu setahun dan 290.000 subscribers di Youtube "Saleh Family" dalam beberapa bulan.
Will Saleh dan Sana Saleh. Foto: Youtube/Saleh Family
Tak hanya terkenal di dunia maya, Baik Will dan Sana mencoba meniti karir dalam dunia bisnis dengan memulai Lala Hijabs. Mereka mengklaim Lala Hijabs sebagai salah satu perusahaan hijab pertama yang menggunakan kemasan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Lala Hijabs awalnya diproduksi rumahan dengan pewarna tangan melalui bantuan kedua putri mereka. Pewarna yang digunakan sama sekali tidak beracun dan ramah lingkungan. Kemudian, mereka menggantungnya hingga kering hingga membungkusnya dengan kertas tisu ramah lingkungan.
“Meskipun lebih mahal untuk melakukannya dengan cara itu, kami ingin menginvestasikan uang tambahan untuk menggunakan bahan yang dapat dibuat kompos karena jauh lebih baik untuk lingkungan,” kata Sana.
Mendapat reaksi positif, Will dan Sana berencana untuk terus menggarap bisnis dan saluran media sosial mereka.
"Kami memiliki begitu banyak orang yang menghubungi kami setiap hari. Mereka berterima kasih kepada kami karena telah menghapus kesalahpahaman dan menunjukkan sisi kemanusiaan orang Muslim yang kerap dipandang orang jahat di sebuah ruangan," Will menjelasakan.
ADVERTISEMENT
Jutaan wanita Muslim di seluruh dunia memperingati Hari Jilbab Sedunia pada tanggal 1 Februari. Gagasan Nazma Khan yang berbasis di New York bertujuan untuk mendorong toleransi dan pemahaman beragama dengan mengundang wanita non-hijab untuk merasakan memakai hijab selama satu hari.