Makna di Balik Bau Mulut Orang yang Berpuasa

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
22 April 2021 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bau Mulut saat Pakai Masker Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bau Mulut saat Pakai Masker Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat berpuasa, seringkali kita merasa aroma yang keluar dari mulut agak tidak bersahabat. Akibatnya, timbul rasa kurang percaya diri ketika berbicara dengan orang lain. Apakah kamu juga merasa seperti itu?
ADVERTISEMENT
Saat menjalankan ibadah puasa, umat muslim memang diperintahkan untuk menahan segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum. Alhasil, saat berpuasa tidak ada sedikitpun makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh sejak waktu imsak (Subuh) sama berbuka puasa (Maghrib). Jadi, tidak heran jika aroma yang keluar dari mulut menjadi tidak sedap alias bau.
Walaupun bergitu, ternyata bau mulut yang dialami banyak orang ketika berpuasa memiliki keistimewaan tersendiri di mata Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam suatu hadis sebagai berikut:
وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْك
"Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
Dilansir dari NU Online, ternyata ada alasan di balik kenapa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum daripada bau minyak kasturi.
Pertama, wangi yang dimaksud menurut Allah SWT bukan berarti berdasarkan penciuman-Nya. Sebab, mencium merupakan suatu hal yang mustahil bagi Allah SWT. Jika Allah SWT bisa mencium atau melakukan penginderaan lainnya, maka secara otomatis menyamakan Allah SWT dengan makhluk-Nya.
Jadi, yang dimaksud dari hadis tersebut adalah pahalanya lebih banyak menurut ALlah SWT daripada pahala orang yang memakai minyak kasturi pada salat Jumat atau Idulfitri dan Idul Adha.
Pendapat tersebut pula sudah diafirmasi oleh Imam Nawawi.
Lalu yang kedua, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa keadaan wangi atas bau mulut orang yang berpuasa tersebut terjadi di akhirat.
ADVERTISEMENT
Al-Qadhi Iyadh mengatakan bahwa di akhirat kelak, Allah SWT akan membalas orang yang berpuasa dengan bau wangi di mulutnya yang mengalahkan wanginya minyak misik/kasturi. Oleh karena itu, ulama mengatakan bahwa balasan wangi bau mulut untuk orang berpuasa berlaku di akhirat.
Allah SWT berfirman dalam QS. Maryam ayat 96 yang artinya:
Berdasarkan perbedaan pendapat tersebut, seharusnya sudah selayaknya orang yang berpuasa untuk tetap menjaga kebersihan mulut. Bukan membiarkannya dan malas membersihkannya hanya karna ada hadis tersebut.
Semoga dengan adanya hadis tersebut, bisa memotivasi orang-orang yang berpuasa untuk melakukan banyak amalan wajib dan sunah selama Ramadan. Tetapi, dengan tetap memperhatikan kebersihan mulut sebelum berpuasa, ya.
ADVERTISEMENT