Mana yang Harus Didahului, Kurban Atau Akikah?

Hewan Kurban dan Akikah. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Salah dua ibadah yang memiliki hukum sunah muakkad dan memiliki tradisi yang hampir sama, yakni menyembelih hewan ternak adalah Hari Raya Idul Adha dan akikah. Kedua ibadah ini sama-sama wujud taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lalu, perbedaan dari kedua ibadah tersebut, yakni hanya terletak pada waktu saja. Jika Idul Adha dilaksanakan pada 10-13 Bulan Dzulhijja, sedangkan akikah dianjurkan dilaksanakan pada hari ketujuh kelahiran. Namun, di beberapa riwayat, ada yang memperbolehkan akikah dilaksanakan pada hari ke-14 dan ke-21. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa akikah boleh dilakukan kapan saja.

Melaksanakan ibadah kurban adalah kemampuan bagi seorang Muslim untuk menjalankannya. Sedangkan, akikah adalah hak anak atas orang tua. Anjuran ini berlaku bagi orangt ua yang mampu untuk mengakikahkan anak mereka sebelum baligh. Karena akikah adalah bentuk wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT bagi orang tua.

Rasulullah SAW bersabda: "Aqiqah menyertai lahirnya seorang bayi." (HR Bukhari)

Akikah bukanlah sesuatu ibadah yang membebani. Sebab, orang tua diberikan kelonggaran atau kesempatan untuk melaksanakan sunah tersebut hingga si anak memasuki masa baligh. Maka setelah itu, akan menjadi hak anak lah dalam melaksanakan akikah untuk dirinya sendiri atau memilih meninggalkannya.

Acara akikah Arrasya. Foto: instagram.com/tasyakamila

Tapi, bagaimana jika kita sudah dewasa lalu ingin melaksanakan akikah untuk diri sendiri, namun waktunya berdekatan dengan Idul Adha? Manakah yang harus didahului, kurban atau akikah?

Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (1/7/2020), melaksanakan akikah atau kurban bisa disesuaikan dengan momentum. Maksudnya, jika mendekati Idul Adha seperti saat ini maka lebih baik melaksanakan kurban lebih dulu baru akikah.

Tapi, jika ingin melaksanakannya secara bebarengan atau bersama-sama, maka hal ini pun diperbolehkan sesuai dengan pendapat Imam Ramli. Membaca dua niat dalam menyembelih hewan kurban dan akikah sekaligus.

Ini mengacu pada kitab Tausyikh karya Syekh Nawawi al-Bantani yang menyebutkan:

"Ibnu Hajar berkata bahwa seandainya ada seseorang meginginkan dengan satu kambing untuk kurban dan aqiqah, maka hal ini tidak cukup. Berbeda dengan al-‘Allamah Ar-Ramli yang mengatakan bahwa apabila seseorang berniat dengan satu kambing yang disembelih untuk kurban dan aqiqah, maka kedua-duanya dapat terealisasi."

Lantas, bagaimana dengan pembagian dagingnya? Kan kalau kurban dibagikan kepada yang membutuhkan atau warga di lingkungan tempat tinggal dalam keadaan mentah. Sementara, akikah dibagikan daging dalam bentuk siap santap atau matang.

Nah, melihat permasalahan dalam pembagian daging, sebenarnya hal ini tidak dijadikan masalah karena cara pembagian tersebut adalah untuk meraih keutamaan ibadahnya.