Mengenal Konsep Waterless Beauty

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
1 September 2021 11:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi waterless beauty. Foto: Unsplash.com/freestocks
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi waterless beauty. Foto: Unsplash.com/freestocks
ADVERTISEMENT
Menjalani hidup ramah lingkungan atau sustainable living kian banyak diterapkan. Tekanan hidup seperti itu tentunya bisa memberikan dampak besar bagi bumi untuk ke depannya.
ADVERTISEMENT
Tetapi, Laporan Water for Life Decade 2005-2015, yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menempatkan kelangkaan air akan menjadi masalah utama penduduk di dunia pada abad ini. PBB menyebutkan bahwa seperlima atau sekitar 1,2 miliar orang akan hidup di wilayah yang kekurangan air. Bahkan, pada 2025 diperkirakan ada 3,4 miliar orang akan tinggal di daerah-daerah langka air.
Jelas saja, permasalahan seperti itu bukan sesuatu yang dapat diabaikan. Maka dari itu, setiap individu sudah saatnya untuk mempertimbangkan hal-hal kecil yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan.
Hijabers, jika kamu sadari, pada ingredients skincare yang biasa kita gunakan, pasti mayoritas menggunakan bahan dasar air, seperti cleanser, serum, pelembab, bahkan parfum, dan banyak hal lainnya. Air yang dikenal sebagai pelarut untuk bahan yang padat dan mengandung aktif gas memang sering digunakan karena dapat meningkatkan daya sebar hingga konsistensi produk.
ADVERTISEMENT
Namun tentu saja, penggunaan air dalam produk kecantikan bisa mempengaruhi tubuh serta lingkungan sekitar kita. Dari sinilah waterless beauty lahir.
Waterless beauty, yakni produk-produk kecantikan yang mengurangi penggunaan air sebagai bahan utama. Konsep ini awalnya datang dari Korea Selatan pada 2015.
Dilansir dari berbagai sumber, Pendiri Futurewise Studio, Shanu Walpita mengatakan kepada Vogue, bahwa air dikenal sebagai pelarut yang bisa melarutkan bahan aktif berbentuk padat atau gas.
Air yang berfungsi sebagai pelarut ini guna untuk meningkatkan konsistensi dan daya sebar pada beberapa produk kecantikan, seperti cleanser, serum, dan parfum. Penambahan air pada formula dalam produk kecantikan bisa membuat tekstur menjadi lebih lembut dan mudah dibentuk.
Tapi, sayangnya penggunaan air dapat mempengaruhi kelestarian lingkungan juga tubuh.
ADVERTISEMENT
Produk kecantikan sebagian besar memang didesain supaya bisa tahan dalam jangka waktu yang lama. Produk yang menggunakan air sebagai pelarut bisa membuat kulit menjadi kering lantaran air cepat menguap dan membawa kandungan minyak yang baik untuk kulit. Tapi, dampak yang paling ekstrem bisa menyebabkan timbulnya jerawat dan kulit iritasi.
Penambahan air dalam produk kecantikan juga bisa memengaruhi lingkungan. Inilah mengapa produk kecantikan menjadi salah satu industri penyumbang sampah karena beberapa kemasan produk masih menggunakan kemasan plastik yang sulit didaur ulang dan mencemari saluran air dan laut.
Dilansir dari laman Harpers, kini sudah banyak merek kecantikan yang mulai mengadaptasi konsep waterless beauty, yaitu Susteau, SBTRCT, Ethnique, Vapour Beauty, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, waterless beauty menjadi wujud dari keinginan untuk menciptakan produk yang bersih dan ramah lingkungan. Semoga bermanfaat, ya!