news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Pembantu Nabi Muhammad SAW, Qais bin Sa'ad bin Ubadah yang Dermawan

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2020 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memberi. Foto: Unsplash.com/ecasap
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memberi. Foto: Unsplash.com/ecasap
ADVERTISEMENT
Semasa hidup, Nabi Muhammad SAW selalu saja dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki keunggulan pribadi. Merekalah para sahabat Nabi Muhammad SAW. Di antara mereka, Qais bin Sa'ad bin Ubadah lah salah satunya.
ADVERTISEMENT
Sejak kecil, Qais bin Sa'ad bin Ubadah tumbuh dalam keluarga yang sangan mengutamakan akhlak. Ia adalah pemuda dari Suku Khazraj di Yastrib, Madinah. Ayahnya merupakan seorang pemimpin di suku tersebut bernama Sa'ad bin Ubadah dan ibunya bernama Ummu Fukaihah binti Ubaid bin Dulaim al-Khazrajiyah. Keluarganya termasuk keluarga terpandang di tengah bangsa Arab karena terkenal dengan kedermawanannya.
Qais adalah seorang pemuda istimewa yang menjadi Muslim sejak belia. Ayahnya memperkenalkan dirinya ke hadapan Nabi Muhammad SAW. Dia pun menjadi salah satu orang yang menjadi pembantu dan melayani Nabi Muhammad SAW. Makanya, Qais dikenal dekat dengan beliau.
Anas bin Malik pernah berkata bahwa kedudukan Qais bin Sa'ad bin `Ubadah di sisi Nabi tidak ubahnya seperti seorang ajudan.
ADVERTISEMENT
Saat usianya masih muda, orang-orang Anshar sudah memandang Qais sebagai seorang pemimpin karena memiliki karakter yang baik. Dia juga dikenal sebagai pemuda yang gagah dan berani sekaligus mempunyai keimanan yang kuat dalam hatinya.
Tumbuh dari keluarga bangsawan yang dermawan, menjadikannya pemuda yang cerdas, cerdik, tangguh, jujur, dan tahu kapasitas dirinya sendiri. Sebelum dan sesudah masuk Islam, Qais tetaplah pemuda yang seperti itu.
Dilansir dari beberapa sumber pada Senin (3/8/2020), kedermawanan Qais bin Sa'ad bin Ubadah dibuktikan ketika ada seorang temannya yang sedang kesulitan dan ia membantunya dengan memberikan pinjaman. Walaupun cukup lama, akhirnya teman Qais bin Sa'ad bin Ubadah mendapatkan rezeki berlebih sehingga dapat membayar utangnya. Bukan diterima, Qais justru menolak secara halus dengan mengatakan bahwa ia tidak menerima kembali sesuatu yang telah diberikan.
ADVERTISEMENT
Melihat hal ini, sungguh baik dan dermawan kan hatinya? Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang selalu baik kepada siapa saja. Perbuatan Qais bin Sa'ad bin Ubadah tersebut bisa kamu jadikan contoh untuk menjadi lebih baik lagi.