Mitos atau Fakta, Minum Teh Saat Buka Puasa Lebih Baik Ketimbang Air Putih

Secangkir teh hangant. Foto: Unsplash.com/replicantman

Sebagian orang percaya kalau saat buka puasa harus makan dan minum yang manis-manis. Perihal minuman, beberapa orang pasti mengonsumsi teh manis hangat ketimbang air putih saat berbuka puasa.

Lantas, mana yang lebih baik mengonsumsi teh manis hangat atau air putih saat buka puasa?

Selama menjalani puasa, tentu perut dalam kondisi kosong karena harus menahan lapar dan haus seharian. Sejumlah orang memiliki alasan tersendiri untuk memilih teh manis hangat atau air putih untuk dikonsumsi saat buka puasa.

Pada dasarnya, air putih memang minuman wajib yang harus diminum setiap hari karena tubuh membutuhkan asupan air putih setidaknya 8 gelas per hari. Beda hal dengan teh yang biasanya tidak harus diminum setiap hari.

Sebotol air putih. Foto: Unsplash.com/steve_i

Melansir dari Livestrong pada Senin (27/4) para peneliti melalui The America Journal of Clinic Nutrition menyebutkan bahwa teh mengandung katekin yang tinggi, yakni antioksidan alami dan dapat membantu melindungi dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit.

Teh memang memiliki lebih banyak manfaat dibanding air putih biasa. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau mengonsumsi teh saat berbuka yang tentu saja perut dalam kondisi kosong akan berdampak buruk bagi tubuh. Hal ini dapat memicu munculnya cairan asam lambung jika dikonsumsi terlalu banyak.

Cairan asam lambung naik bisa dipicu akibat kandungan kafein yang ada dalam teh. Sebaiknya, konsumsi minuman air putih biasa untuk mengisi perut yang kosong selagi mengonsumsi berbagai takjil.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa minum teh tidak disarankan dikonsumsi saat buka puasa karena akan memicu naiknya asam lambung. Ada baiknya, konsumsi air putih terlebih dahulu. Setelahnya, kamu bisa minum teh secukupnya untuk mengembalikan semangat setelah menjalani puasa.