Niat dan Tata Cara Menjamak Salat

Ilustrasi menjamak salat. Foto: Pixabay

Jamak salat adalah keringanan untuk menggabungkan dua salat wajib dalam satu waktu saat keadaan-keadaan tertentu. Keringanan ini diberikan agar umat Muslim tetap bisa menunaikan salat wajib, kecuali mereka berada dalam kondisi yang tidak mewajibkan untuk menunaikan salat. Sekaligus bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hambanya.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 286 yang artinya:

Ibadah salat termasuk dalam lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan setiap umat Muslim. Rukun dapat diartikan sebagai pilar, yang berarti rukun Islam adalah pilar-pilar yang membentuk Islam secara keseluruhan.

Maka dari itu, salat menjadi salah satu pilar Islam yang wajib dilaksanakan bagi setiap Muslim. Namun, dalam hal menjamak salat, tidak semua salah wajib bisa dijamak. Saat yang boleh dijamak adalah zuhur dengan ashar, dan maghrib dengan isya. Sedangkan subuh, tidka termasuk dalam salat yang boleh dijamak.

Selain itu, jamak salat sendiri terbagi menjadi dua, yaitu jamak taqdim dan jamak takhir.

Jamak taqdim adalah menggabungkan dua salat wajib di awal salat fardhu, misalnya zuhur dengan ashar dikerjakan di waktu zuhur. Sedangkan, jamak takhir adalah menggabungkan dia salat wajib di akhir salah satu di antara salat tersebut, misalnya maghrib dengan isya yang dikerjakan di waktu isya.

Dilansir dari NU Online, jamak taqdim terdiri dari empat syarat, yaitu tartib, niat, muwalat, dan boleh dilakukan di perjalanan kendati tidak mencapai jarak dua marhalah (sekitar 120 kilo meter).

Tartib adalah mendahulukan salat yang pertama, yaitu zuhur dan maghrib. Sementara itu, muwalat adalah pengerjaan kedua salat yang berurutan dan tidak dipisah dalam waktu lama.

Sedangkan jamak takhir terdiri dari dua syarat, yaitu niat dan jarak yang tidak ada ketentuan khususnya.

Dalam pengerjaan salatnya pun tidak ada ketentuan khusus. Jadi, diperbolehkan memilih mengerjakan yang ingin didahului, misalnya menjamak salat zuhur dan ashar dengan salat taqdim yang harus dikerjakan sebelum waktu ashar. Begitupun sebaliknya.

Pemilihan jamak taqdim dan jamak ta'khir pun harus disesuaikan dengan keadaan. jikalau sedang dalam perjalanan, lalu tidak bisa mengerjakan salat zuhur, maka boleh melakukan jamak takhir yang dikerjakan pada waktu ashar atau sebelum maghrib.

Adapun bacaan niat salat jamak taqdim dan jamak ta'khir.

Jamak Taqdim

Niat salat salat zuhur dan ashar dengan jamak taqdim:

أأُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Ushollii fardho zhuhri arba'a raka'aatin majmuu 'an biil 'ashri jam'a taqdiimim lillaahi taaalaa.

Artinya: Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijama’ bersama Ashar dengan jama’ taqdim karena Allah Ta’ala.

Niat salat maghrib dan isya dengan jamak takdim

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Ushollii fardho maghribi tsalaa tsa raka'aatin majmuu 'an biil 'isyaa 'ii jam'a taqdiimim lillaahi taaalaa.

Artinya: Saya niat shalat fardlu Maghrib tiga rakaat dijama’ bersama Isya’ dengan jama’ taqdim karena Allah Ta’ala.

Jamak Ta'khir

Niat salat zuhur dan ashar dengan jamak ta'khir

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى

Ushollii fardho zhuhri arba'a raka'aatin majmuu 'an biil 'ashri jam'a ta'khiiri lillaahi taaalaa.

Artinya: Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijama’ bersama Ashar dengan jama, ta’khir karena Allah Ta’ala

Niat salat maghrib dan isya dengan jamak ta'khir

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى

Ushollii fardho maghribi tsalaa tsa raka'aatin majmuu 'an biil 'isyaa 'ii jam'a ta'khirii lillaahi taaalaa.

Artinya: Saya niat shalat fardlu Maghrib tiga rakaat dijama’ bersama Isya’ dengan jama’ ta’khir karena Allah Ta’ala.

Itulah bacaan niat dan tata cara melaksanakan jamak dalam salat.