Panduan Islami dalam Menghadapi Pandemi

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
2 Juni 2021 12:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@claybanks
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@claybanks
ADVERTISEMENT
COVID-19 belum ada tanda penurunan di Indonesia maupun di seluruh dunia. Virus yang masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020 itu telah menyerang lebih dari satu juta jiwa di seluruh tanah air dan lebih dari 50.000 orang dilaporkan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, agama Islam selalu mengajarkan kita untuk terus tabah menghadapi berbagai macam cobaan seperti pandemi. Sesungguhnya ini merupakan bagian dari cobaan dan peringatan dari Allah SWT kepada kita agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Tentunya, ada berbagai cara untuk selalu ikhlas menghadapi krisis seperti sekarang ini, tak terkecuali dengan cara Islami. Lantas, bagaimana itu? Dilansir dari situs New Muslim, berikut upaya kita sebagai seorang Muslim untuk menghadapi dan meminimalisir pandemi.

Kewajiban dasar umat Islam baik itu individu dan lembaga dalam menghadapi wabah

Bersabar dan bekerja sama untuk kemaslahatan kita dan orang lain, khususnya umat Islam yang bekerja di bidang kesehatan. Hadits mengamanatkan kepada umat Muslim:
ADVERTISEMENT
Kedua, menghindari rumor dan menyebarkan berita dan informasi palsu. Umat ​​Islam harus berusaha memberi harapan dan menebarkan hal positif karena semua yang terjadi adalah atas kehendak dan ketetapan Allah SWT.
Mengambil tindakan pencegahan dengan selalu patuh pada protokol kesehatan, serta meyakinkan diri untuk tidak panik dan saling menjaga satu sama lain sebagai manusia.

Pandangan Islam tentang pembatasan ibadah

Orang yang diduga terinfeksi wajib menjauhi masjid dan tempat berkumpul lainnya sampai diperiksa dan dipastikan tidak menilar atau dinyatakan negatif dari virus. Melakukan sebaliknya dianggap sebagai tindakan berbahaya dan berdosa dalam Islam.
Gambar ilustrasi, Foto: Unsplash/@jannerboy62
Islam melarang menyakiti diri sendiri dan merugikan orang lain. Selain itu, aturan Islam sangat masuk akal dalam hal menghormati orang lain. Nabi Muhammad SAW meminta para sahabatnya untuk menghindari pergi ke masjid setelah makan bawang putih agar tidak mengganggu jamaah lain dengan baunya.
ADVERTISEMENT
Jika memang epidemi terbukti akan menyebar lebih cepat melalui pertemuan besar seperti salat berjamaah di masjid, maka itu harus dibatalkan sampai negara pulih dari bencana, epidemi dan status darurat dicabut. Salat tetap bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.

Bisakah kita meninggalkan negara yang terkena virus untuk menghindari infeksi?

Tidak diperbolehkan meninggalkan negara tempat virus menyebar demi perlindungan diri. Nabi Muhammad SAW melarang Muslim memasuki tanah di mana wabah sedang terjadi dan meninggalkan tempat di mana wabah itu terjadi.
Al-Bukhari (5739) dan Muslim (2219) meriwayatkan dari Abd ar-Rahmaan ibn Auf RA bahwa dia berkata, "aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,"
ADVERTISEMENT
Bolehkah ibadah haji dan umrah dibatalkan karena COVID-19?
Jika para ahli telah memutuskan bahwa jamaah haji atau umrah akan menyebabkan virus menyebar lebih cepat dan menimbulkan risiko bagi jamaah, maka ibadah tersebut dapat dibatalkan sampai bahaya berakhir dan virus telah sepenuhnya diberantas.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

Tentang memandikan jenazah yang terinfeksi virus corona

Memandikan jenazah adalah langkah penting sebelum membungkus dan mengubur mayat dalam Islam. Namun, jika ada risiko penularan karena menyentuh tubuh almarhum, maka seseorang dapat menuangkan air dalam jumlah yang banyak ke tubuh tanpa menyentuhnya.
ADVERTISEMENT
Jika membasuh dengan air sepertinya tidak memungkinkan, maka mempraktikan tayamum diperbolehkan. Adapun kemungkinan risiko berada di dekat mayat, maka dianjurkan untuk melanjutkan salat jenazah tanpa dimandikan. Poin terakhir menjadi pilihan paling aman bagi orang-orang di sekitar almarhum.
Allah SWT meriwayatkan dalam Al-Quran:
Gambar ilustrasi virus corona. Foto: Unsplash/@fusion_medical_animation