Tata Cara dan Hukum Salat Gerhana Matahari

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
10 Juni 2021 11:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerhana matahari cincin. Foto: Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerhana matahari cincin. Foto: Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fenomena astronomi berupa gerhana matahari cincin (GMC) bakal terjadi hari ini, Kamis, 10 Juni 2021. Fenomena ini akan terjadi di beberapa wilayah, meliputi belahan bumi bagian utara, terutama kawasan lingkaran kutub.
ADVERTISEMENT
Gerhana matahari cincin inti terjadi dari posisi Matahari, Bulan, dan Bumi yang berada pada satu garis lurus. Kemudian, keberadaan Bulan akan menutup atau memblok sebagian sinar Matahari ke Bumi. Namun, dikarenakan ukurannya yang jauh lebih kecil, maka tidak seluruh permukaan Bulan mampu menutupi permukaan Matahari.
Sayangnya, fenomena gerhana matahari cincin kali ini tidak dapat disaksikan di Indonesia. Hal ini dikarekan bayangan penumbra bulan yang jatuh di permukaan Bumi tidak melintasi Indonesia. Sehingga bulan tidak akan menutupi matahari sebagaimana dilansir dari laman LAPAN, (10/6/2021).
Dalam ajaran Islam, diajarkan sejumlah amalan yang dapat dilakukan ketika terjadi fenomena alam, salah satunya gerhana matahari cincin ini dengan melakukan salat gerhana.
Melakukan salat gerhana matahari dianjurkan ketika gerhana matahari itu terjadi. Tata cara salatnya pun berbeda dari salat sunah pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Terkait hukumnya dalam Islam, mayoritas ulama menyatakan bahwa hukum menjalani salat gerhana adalah sunah muakkadah.
Dilansir dari laman Kemenang.go.id, berikut tata cara salat gerhana.
1. Berniat di dalam hati. Diniatkan mengerjakan salat sunah gerhana matahari sebagai imam/makmum semata-mata karena Allah Subhanahu wa ta'ala
2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana sholat biasa
3. Membaca doa iftitah, kemudian membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surah yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)
4. Rukuk
5. Iktidal
6. Setelah iktidal ini tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca Surah Al-Fatihah dan surah lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
7. Rukuk (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
ADVERTISEMENT
8. Iktidal
9. Sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud lagi
10. Kemudian bangkit dari sujud, lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
11. Salam
12. Setelah itu imam menyampaikan khotbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, dan sedekah.
Nah, itulah tata cara dan hukum dalam melakukan salat gerhana matahari cincin.