Islam Tidak Gaul, tapi Indah tuk Digauli

Konten dari Pengguna
9 Mei 2018 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hilmy Adam Jieta Pradana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Assalamu’alaikum sahabat – sahabat, ditulisan kali ini saya ingin bercerita tentang betapa indahnya menjadi remaja yang bernaung dalam Islam. Pertama marilah kita selaraskan makna kata “Gaul” di sini. Gaul di sini artinya “mengikut”, ya Islam bukanlah agama yang hanya ikut-ikutan perkembangan zaman. Akan tetapi Islam hadir sebagai petunjuk umat manusia untuk tetap selamat di setiap perkembangan zaman sampai akhir dunia nanti.
ADVERTISEMENT
Remaja, istilah yang sepertinya identik dengan kegamangan dan kegalauan. Akan tetapi justru disinilah waktu untuk memupuk bekal kepribadian yang akan dijadikan prinsip ketika berkemasyarakatan pada saat dewasa kelak. Sungguh sangat penting memang masa – masa remaja ini sampai – sampai Mario Teguh selalu menyindir mereka dengan sebutan anak muda. Selain itu, nilai – nilai yang didapat di masa ini bisa mengakar sampai dewasa kelak. Oleh karenanya, terkadang banyak oknum oknum yang memanfaatkan kegamangan remaja ini. Oknum – oknum ini memberikan doktrin – doktrin yang menjurus ke arah radikal, sehingga nantinya remaja yang terpengaruh mau mengikuti apa yang diinginkan oleh oknum – oknum tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya masalah mengenai hal tersebut, remaja sekarang juga menemui masalah dalam arus budaya barat yang booming di era globalisasi seperti sekarang. Media begitu mudah diakses, informasi – informasi yang tersedia pun tidak ada filter yang jelas bagi siapa informasi itu tertuju. Tidak terkecuali akses mengenai konten – konten kekerasan, porno, dan tindakan – tindakan tidak terpuji lainnya. Public figure yang idealnya adalah orang – orang berprestasi nan berpengaruh bagi kehidupan bermasyarakat kini bergeser ke artis – artis yang membawa tren aktual masa kini. Sehingga secara tidak sadar artis – artis ini menjadi panutan kebanyakan remaja di masa sekarang. Ada remaja yang mengikuti gaya pakaiaannya, gaya rambutnya, gaya hidupnya, bahkan gaya berasmara para artis tersebut.
ADVERTISEMENT
Kesemua hal tersebut berimplikasi pada perilaku kebanyakan remaja saat ini. Banyak aksi tawuran, meminum minuman keras, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan penyimpangan – penyimpangan lain yang menenggelamkan masa remaja ke dalam jurang kehinaan. Apabila di masa remaja saja hidupnya sudah gelap, bagaimana nanti ketika berkembang menjadi dewasa seutuhnya. Tidak bisa dibayangkan hal macam apa yang akan dilakukan oleh remaja yang tumbuh dalam kegelapan. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan – golongan tersebut aamiin.
Menakutkan ya? Terus apa kita tidak perlu melewati masa remaja biar tidak mengalami hal – hal tersebut? Eits, tunggu dulu sahabat – sahabat jangan jadi phobia dengan masa remaja ini. Kita tidak mungkin menjadi dewasa yang tangguh tanpa melewati derasnnya ombak di masa galau ini. Lalu, bagaimana menghadapi ke semua itu? Nah Islam punya solusi akan semua hal itu sahabat – sahabat. Mari kembali bersama dalam satu bahtera naungan Illahi. Dalam Islam pula sahabat – sahabat akan temukan pedoman hidup yang jelas yang bisa sahabat – sahabat gunakan untuk berkehidupan sebagai remaja. Informasi – informasi Islam tertuang dengan manis di dalam Al-Qur’an, dan sangat mudah untuk diakses. Bahkan Allah sediakan pahala bagi sahabat – sahabat yang hanya membaca informasi tersebut dalam Al-Qur’an. Di dalam Islam tersedia pula figur hebat yang bisa dijadikan suri tauladan sahabat – sahabat, yakni Nabi Muhammad. Gaya hidup, gaya bergaul beliau merupakan rujukan utama bagi hamba Allah yang bernaung dalam Islam. Hal-hal yang terkesan sepele seperti makan, berbicara, tidur, berpakaian sudah beliau contohkan semasa hidupnya. Para peneliti di era sekarang pun sudah banyak yang mendapatkan atau membuktikan manfaat – manfaat dari mengikuti gaya hidup Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
“Tapi Islam terkesan kuno, dan gak gaul” mungkin beberapa dari sahabat akan berceletuk seperti ini. Ya, Islam memang tidak gaul dalam artian Islam tidak akan mentolerir penyimpangan – penyimpangan perilaku remaja seperti sekarang ini. Akan tetapi, apa sahabat – sahabat menjamin semua remaja yang dikatakan “Gaul” ini bahagia? Tentu tidak, banyak dari mereka menyesal ketika sudah terlanjur melakukan penyimpangan – penyimpangan yang ada. Oleh karena itu, sebelum kita menyesal karena terjerumus ke dalam juran kehinaan mari kita sama – sama bergaul dengan Islam. Dengan bergaul bersama Islam akan tumbuh rasa malu ketika melakukan penyimpangan yang tidak diinginkan. Islam hadir dan amat sesuai dengan nurani jernih umat manusia. Sehingga apa – apa yang dianjurkan dalam Islam sungguhlah bermanfaat bagi manusia dan apa – apa yang dihindari oleh Islam amatlah membahayakan bagi manusia
ADVERTISEMENT
Sahabat – sahabat sekalian, ada kalanya ketika kita sudah bergaul dengan Islam teman kita yang belum menertawakan kita. Tapi, percayalah sahabat – sahabat ketika sahabat menanyakan pada hati nurani sahabat yang jernih pastilah terdengar bisikkan untuk tetap bergaul dengan Islam. Tetap berbanggalah menjadi remaja muslim yang jauh dari penyimpangan, serta rangkul teman – teman yang kini tengah atau sudah terjerumus di dalam penyimpangan yang ada.
Berbangga hati pula ketika menjadi Remaja yang hatinya terpaut dalam Islam, sebab Allah memuliakan umat-Nya yang ketika mudanya tetap taat dan patuh kepada Allah. Tidak perlu risau ketika berbeda dengan teman – teman yang mengecap diri mereka “Gaul”. Sungguh hanya bergaul dengan Islam saja hati merasa tenteram dan hidup akan terasa tenang.
ADVERTISEMENT
Ayo mari bersama – sama buktikan itu sahabat – sahabat. Kita cari keindahan Islam saat digauli. Semoga dengan menjadi remaja muslim yang taat, sahabat – sahabat bisa menjadi dewasa yang tangguh dan punya karya besar suatu saat nanti. Aamiin J