25 Persen Kasus Corona di Kalbar Terjadi pada Tenaga Kesehatan

Konten Media Partner
5 November 2020 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tenaga medis penanganan virus corona. Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenaga medis penanganan virus corona. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
25 Persen Kasus Corona di Kalbar Terjadi pada Tenaga Kesehatan
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengungkapkan, hingga saat ini tenaga kesehatan di Kalbar yang telah terpapar corona berjumlah 440 orang atau berkisar 25 persen dari keseluruhan kasus.
Namun kata Harisson, tenaga kesehatan yang sudah dinyatakan sembuh sebesar 86 persen. Beberapa di antaranya yang masih terpapar corona masih melakukan isolasi mandiri atau di tempat yang telah disiapkan pemerintah.
"Dalam waktu dekat mungkin mereka sudah sembuh, dan sembuhnya itu kita tidak mengikuti pedoman dari Kementerian Kesehatan revisi kelima tapi memang sembuh, Pak Gubernur minta harus lewat tes swab PCR. Kalau swab PCRnya negatif, baru kita nyatakan sembuh," ucapnya, Kamis (5/11).
"Kita selama ini kan kalau di pedoman revisi kelima Kementerian Kesehatan itu sembuh itu kalau OTG 10 hari, setelah dia diisolasi maka dinyatakan sembuh. Kita tidak ikut itu," timpalnya.
ADVERTISEMENT

Kapasitas Tempat Tidur Ruang Isolasi

Sementara itu, ia juga memaparkan tempat tidur ruang isolasi corona di Kalbar berjumlah 660 tempat tidur. Sedangkan untuk tempat tidur pasien umum berjumlah 5.161 se-Kalbar.
"Untuk Pontianak, Kota Pontianak itu tempat tidur isolasi ada 277 ya kalau kita kumpulkan di semua rumah sakit di Kota Pontianak, tempat tidur umumnya itu ada 1.430," jelasnya.
Harisson mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih memiliki kapasitas tempat tidur yang cukup, terlebih, di rumah sakit swasta Pontianak saat ini sudah dapat merawat pasien corona.
"Jadi sbnrnya kita masih punya tempat tidur, hanya memang masyarakat ini lebih senang memilih ke RSUD Soedarso, karena rumah sakit swasta sekarang sudah membuka tempat tidur isolasi untuk COVID-19, cuma memang mungkin masih belum terbuka ke masyarakat bahwa mereka sudah menerima penderita COVID-19 untuk dirawat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT