3 Cabor Unggulan Kalbar Siap Berkompetisi ke Tingkat Nasional

Konten Media Partner
27 September 2019 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemukulan gong menandai pembukaan Kejurprov Kalbar. Foto: Resi Jesita/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Pemukulan gong menandai pembukaan Kejurprov Kalbar. Foto: Resi Jesita/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Ada 3 cabang olahraga (Cabor) yang akan diikutsertakan dalam kompetisi di tingkat nasional Oktober mendatang. Ketiga cabor andalan Kalimantan Barat itu adalah angkat berat, renang dan atletik.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Kejuaraan Olahraga Provinsi (Kejurprov) oleh Nasional Paralympic Committee (NPC) Kalbar kembali digelar. Sebanyak 145 atlet dan official ikut menyemarakan pertandingan tingkat provinsi Kalbar itu yang digelar 26-29 September 2019.
“Ketiga cabor itu adalah cabor andalan Kalbar dalam berbagai event olahraga nasional. Kami harap melalui ketiga cabor ini, atlit Kalbar bisa kembali mengharumkan nama provinsi,” kata Ibrahim Chandra, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Atlet Kalbar dalam pembukaan Kejurprov di Aula Asrama Haji Pontianak, Jumat (27/9).
Para atlet dan official ikut serta dalam menyemarakan Kejurprov Kalbar. Foto: Resi Jesita/Hi!Pontianak
Selanjutnya, kompetisi tingkat nasional akan diselenggarakan 23 Oktober 2019. Ibrahim mengatakan, pihaknya terus mengupayakan pembinaan terbaik untuk para atlet. Salah satunya, melakukan klasifikasi, yaitu menyesuaikan disabilitas dari masing-masing atlet agar kompetisi kejuaraan olahraga tersebut berimbang.
ADVERTISEMENT
“Klasifikasi ini menentukan tingkatan kelas disabilitas bagi seorang atlet. Jadi yang rendah tidak akan ditemukan dengan yang tingkat disabilitasnya tinggi,” ujar Ibrahim.
Sebanyak 145 atlet dan official ikut serta dalam Kejurprov yang digelar 26-29 September 2019. Foto: Resi Jesita/Hi!Pontianak
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar, Suprianus Herman mendukung kegiatan Kejurprov secara penuh. Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar telah menyaring atlet sejak dini pada jenjang SMA dan SMK di kabupaten atau kota.
“Selain atlet yang menyandang disabilitas, kami juga menyaring atlet yang memiliki kebutuhan khusus untuk mendapat pembinaan dan pelatihan yang baik agar siap berkompetisi di tingkat provinsi hingga nasional,” ungkapnya. (hp4)