5 Cara Mengatasi Pasangan yang Posesif Menurut Psikolog

Konten Media Partner
17 April 2020 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan yang posesif. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan yang posesif. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Menjalin suatu hubungan, setiap orang baik itu laki-laki maupun perempuan kerap kali menjadi posesif terhadap pasangannya. Posesif sebenarnya merupakan masalah yang umum terjadi pada setiap pasangan.
ADVERTISEMENT
Tetapi, sikap posesif yang berlebihan sebaiknya dihindari. Apalagi jika tingkatnya sudah parah dan menyebabkan orang tak nyaman berada di dekat pasangannya sendiri.
“Posesif adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa tidak aman dengan hubungan yang dijalani dan dirinya sendiri. Dia tidak percaya diri dan takut seseorang yang lebih baik merebut pasangannya,” kata Psikolog, Verty Sari Pusparini kepada Hi!Pontianak, Jumat (17/4).
Verty menyebut, dalam sebuah penelitian antara pria dan wanita, wanita kerap lebih mudah menunjukkan sikap posesif dibandingkan pria. Hal tersebut dikarenakan wanita memiliki perasaan khawatir yang tinggi dibanding pria.
Misalnya ketakutan jika pasangan tidak mencintainya lagi. Ketakutan tersebutlah yang menyebabkan seseorang selalu ragu dengan kesetiaan pasangan dan berusaha untuk mengontrol pasangannya.
Ilustrasi pasangan berkomitmen Foto: Shutterstock
“Menurut penelitian, wanita lebih menunjukkan intimasi lebih dalam yang mengarah ke posesif, daripada pria. John Allan Lee membuat teori mengenai tipe cinta, salah satunya adalah mania dimana menunjukkan perasaan posesif pada pasangan,” ungkap Verty.
ADVERTISEMENT
Sikap posesif yang berlebihan tidak membuat pasangan tetap dekat, tapi justru ingin melepaskan diri dari kekangan pasangn. Akibatnya, sikap posesif justru paling berpotensi menghancurkan hubungan asmara.
“Jadi posesif ini tidak baik karena dapat menimbulkan konflik dalam hubungan,” bebernya.
Jika kamu merasa pasangan memiliki sikap posesif dalam hubungan ada berbagai cara untuk mengatasinya.
Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Berikut ini cara mengatasi pasangan yang posesif menurut Psikolog Verty Sari Pusparini:
1. Kenali alasan atau penyebab posesif tersebut. Apakah terjadi karena trauma pribadi (melihat hubungan orang tua yang tidak baik, atau pernah dilukai pasangan), overthinking atau karena merasa insecure terhadap diri sendiri.
2. Meyakinkan pasangan bahwa kamu bisa menerima dirinya apa adanya. Sehingga hal tersebut membentuk percaya diri dan dapat mengembangkan kelebihan yang dia miliki. Kamu harus buktikan, bahwa dengan kamu melakukan cara ini adalah bentuk rasa sayang kamu terhadap dia.
ADVERTISEMENT
3. Jujur dan terbuka. Jujurlah terhadap semua hal yang kamu alami dan rasakan. Termasuk bicarakan perasaan kamu, saat mulai merasa terganggu dan tak nyaman dengan sikap posesifnya. Meskipun mungkin hal ini akan membuatnya emosi, keterbukaan dan kejujuran kepada pasangan akan meminimalkan segala bentuk kemungkinan yang bisa merusak hubungan kalian.
4. Membuat komitmen mengenai hubungan. Misalnya membuat kesepakatan apakah boleh mengecek ponsel atau medsos satu sama lain, kapan saja boleh menghubungi satu sama lain, serta bagiamana berhubungan dengan teman atau lawan jenis.
5. Segera menyelesaikan konflik yang ada sehingga tidak memendam dan memperpanjang masalah. Namun, jika telah menempuh berbagai upaya untuk mengatasi sikap posesif pasangan yang mengganggu, berikan waktu pada pasangan untuk berpikir. Biarkan pasangan intropeksi tentang sikapnya selama ini. Jika ia menyadari kesalahannya, bisa jadi ia akan berubah dan berusaha memperbaiki hubungan.
ADVERTISEMENT