5 Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua Jika Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual

Konten Media Partner
9 September 2021 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Anak-anak yang menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual bisa sangat rentan mengalami trauma. Hal tersebut bisa berkepanjangan dan memengaruhi masa depannya jika tidak ditangani segera secara benar.
ADVERTISEMENT
Psikolog Anak, Verty Sari Pusparini mengatakan, anak-anak yang mengalami pelecehan seksual bisa merasakan hal yang tidak nyaman dalam dirinya, namun mereka belum tentu bisa mengungkapkan dengan jelas apa yang dirasakan.
Untuk itu ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan orang tua jika anak menjadi korban pelecehan seksual agar tak menjadi trauma berkepanjangan.
Berikut di antaranya:
1. Pahami Ketakutan Anak Setelah Mengalami Pelecehan Seksual
Anak yang pernah mengalami pelecehan seksual dalam bentuk apapun akan memiliki berbagai rasa takut yang membuatnya sulit menceritakan pengalamannya. Sebagian dari mereka merasa apabila menceritakan hal tersebut akan membuat orang tua marah dan kecewa pada mereka.
Untuk itu, orang tua perlu menciptakan ruang aman dan nyaman bagi anak. Seperti dengan berbicara menggunakan bahasa sesuai dengan usia anak, nada bicara yang santai, dan yakinkan bahwa mereka tidak bersalah.
ADVERTISEMENT
2. Percaya Apa yang Dikatakan Anak
Kepercayaan yang diberikan bisa membuat anak merasa aman dan tahu orang tua akan selalu ada untuknya, tetap mencintainya, dan akan membantunya kapan pun anak butuh.
3. Jangan Biarkan Anak Menyalahkan Diri Sendiri
Buatlah anak percaya bahwa bukan dia yang menyebabkan. terjadinya peristiwa itu. Bahkan, jika anak menyembunyikan peristiwa tersebut atau tidak memberi tahu lebih cepat, orang tua tidak bisa menyalahkannya. Katakan bahwa ia bukan barang yang rusak dan akan baik-baik saja karena kita akan selalu ada di sampingnya.
4. Berikan Dukungan dan Solusi
Setelah mendengar cerita dan semua perasaannya, para orang tua bisa memberikan dukungan dan membantunya mencari solusi. Seperti menemani atau melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib atau lembaga terkait.
ADVERTISEMENT
5. Minta Bantuan Ahli
Jangan malu untuk meminta bantuan ke psikolog atau psikiater untuk penanganan mental dan psikisnya. Temani anak di perjalanannya untuk kembali pulih dari peristiwa pahit yang dialami.