9 Warga Diperiksa terkait Karhutla di Mempawah Timur, Kalimantan Barat

Konten Media Partner
21 Agustus 2019 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karhutla di Mempawah Timur menghanguskan bangunan SD Negeri 19 Tekam. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Karhutla di Mempawah Timur menghanguskan bangunan SD Negeri 19 Tekam. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Polres Mempawah memeriksa sembilan warga terkait peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Dusun Telayar, Desa Sejegi, Mempawah Timur, Kalimantan Barat. Sembilan orang yang diperiksa itu bertempat tinggal di sekitar lokasi lahan yang terbakar.
ADVERTISEMENT
“Kebakaran sudah sekitar 20 hari terjadi. Api sulit dipadamkan, karena lahan yang berjenis tanah gambut yang kering, akibat cuaca panas, serta sulitnya akses air. Kondisi ini mempersulit personel gabungan melakukan proses pemadaman,” kata Kapolres Mempawah, AKBP Didik Dwi Santoso, kepada wartawan, Rabu (21/8).
Didik menjelaskan, pemeriksaan ini ditujukan untuk mencari tahu awal mula titik api dan dari lahan milik siapa api pertama kali muncul.
“Diharapkan dari keterangan sembilan warga ini, akan didapat titik terang awal mula api, serta pemilik lahan. Untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai fakta-fakta yang ditemukan di lapangan,” ungkapnya.
Didik mengimbau, agar warga maupun korporasi di seluruh wilayah Mempawah tidak membakar lahan, meski untuk kepentingan apapun. “Karena cuaca kering dan panas, sangat memungkinkan membuat api membesar, dan tidak terkendali,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, lebih dari 350 hektare lahan di kawasan itu telah terbakar, sejak hampir satu bulan lalu. Bahkan, bangunan SD Negeri 19 Tekam terkena dampaknya, hingga hangus terbakar dan rata dengan tanah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Mempawah, Sawardi, memastikan proses belajar-mengajar di SD Negeri 19 akan tetap berlangsung. Sebanyak 12 siswa dan dua guru di sekolah tersebut sementara waktu akan melangsungkan proses belajar mengajar di Gedung PAUD, yang terletak sekitar satu kilometer dari lokasi bangunan sekolah yang terbakar tersebut.
“Proses belajar mengajar sudah dapat dimulai pada Selasa, 20 Agustus,” kata Sawardi.
Pemerintah setempat akan segera membangun kembali SD Negeri 19 Tekam di Dusun Telayar. Foto: Dok Hi!Pontianak
Pemindahan lokasi belajar mengajar tersebut, menurut Sawardi, adalah langkah sementara yang pihaknya ambil, hingga bangunan SD Negeri 19 dibangun kembali.
ADVERTISEMENT
“Jumlah pelajarnya hanya 12 siswa, yang terdiri dari siswa kelas 2 dan siswa kelas 6. Ini karena minimnya jumlah penduduk di sekitar lokasi. Sementara untuk ke sekolah yang terdekat, jaraknya cukup jauh,” ungkapnya.
Kepada wartawan di Mempawah, Bupati Mempawah, Erlina, mengatakan pihaknya akan segera mengajukan anggaran untuk membangun kembali SD Negeri 19 Tekam yang terbakar di Desa Sejegi, Mempawah Timur.
Ia menegaskan, Pemkab Mempawah tidak ingin pendidikan anak-anak di desa yang didiami 33 keluarga itu menjadi terhambat akibat karhutla. (hp1)