Agar Anak Tak Menjadi Pelaku Kekerasan

Konten Media Partner
11 April 2019 12:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patricia Elfira Vinny
zoom-in-whitePerbesar
Patricia Elfira Vinny
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kasus penganiayaan seorang siswi SMP di Pontianak oleh sejumlah siswi SMA masih menjadi perbincangan.
ADVERTISEMENT
Kasus penganiayaan tersebut tidak hanya menyisakan rasa prihatin dan simpati bagi banyak orang terhadap korban, tapi juga membuka banyak diskusi mengenai kekerasan yang dilakukan oleh anak. Misalnya, tentang apa penyebab anak bisa dengan mudah melakukan tindakan tersebut atau bagaimana seharusnya orang tua menyikapi hal ini.
Menurut Psikolog Patricia Elfira Vinny, ada beberapa langkah yang bisa diambil orang tua agar anak tak ikut melakukan tindak kekerasan. Elfira mengatakan, orang tua diharapkan bisa memberikan perhatian ke anak-anak, terutama pada anak usia remaja yang masih labil dalam pengelolaan emosi.
"Mereka juga sangat membutuhkan support yang besar dari lingkungan, khususnya dari orang tua, agar tindak perilaku mereka lebih terarah dan adaptif. Jika anak melakukan tindak kekerasan segera menanyakan apa penyebab anak dapat melakukan hal tersebut," kata Patricia kepada Hi!Pontianak, Kamis (11/4).
ADVERTISEMENT
Elfira juga mengatakan agar orang tua jangan menyalahkan, apalagi sampai menghakimi anak. "Jangan justru menyalahi dan menghakimi anak. Jika anak tak berani mengungkapkan, dapat dilakukan observasi untuk mencari penyebab. Misalnya mengecek gadget anak, atau bertanya pada lingkungan teman anak," sambungnya.
Ilustrasi anak perempuan. Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, Patricia mengatakan, orang tua harus mengerti perbedaan antara ungkapan kasih sayang dengan rasa kasihan. "Jika kasih sayang, akan benar-benar melibatkan anak di setiap pengambilan keputusan. Kalau kasihan, permintaan anak apa saja dituruti. Mereka akan melakukan apa saja dibiarkan, sehingga membuat mereka terbiasa menjadi anak yang tidak mampu mandiri dalam setiap pemecahan masalah," katanya.
Patricia menambahkan, anak juga perlu mencari lingkungan pergaulan yang positif. Sebab, hal ini mampu memberikan manfaat positif bagi kehidupan anak. Terkait kasus kekerasan terhadap siswi SMP di Pontianak, Patricia menyarankan agar korban lebih terbuka, terutama kepada orang tua.
ADVERTISEMENT
"Dan untuk anak yang sudah pernah mengalami bullying, untuk lebih terbuka terhadap masalah yang dialami. Dikomunikasikan kepada orang tua, dan orang tua mendengarkan secara efektif dan bijaksana. Di situlah peran penting orang tua guna memulihkan persoalan psikologis yang dialami oleh anak. Kuncinya adalah pada komunikasi efektif dalam keluarga," ujar Patricia. (hp6)