AKP Frits Ungkap Kesan Pertama Bertugas di Sekadau, Kalbar

Konten Media Partner
9 Juli 2020 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AKP Frits Orlando Siagian bersama perwira lainnya saat sertijab. Foto: Dok Humas Polres Sekadau
zoom-in-whitePerbesar
AKP Frits Orlando Siagian bersama perwira lainnya saat sertijab. Foto: Dok Humas Polres Sekadau
ADVERTISEMENT
Hi!Sekadau - AKP Frits Orlando Siagian baru sebulan lebih menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Sekadau. Ini merupakan penempatan pertamanya dengan mengemban tugas sebagai Kasat.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan kesan pertama bertugas di Sekadau, Kalbar. Terlebih, ini juga pengalaman pertamanya bertugas di daerah hulu.
"Di sini (Sekadau) terbilang kondusif. Dengan kemajemukan suku dan toleransi yang tinggi di sini, kita sebagai aparat bisa mensosialisasikan aturan hukum untuk menjaga kamtibmas," kata Frits, sapaan akrab AKP Frits Orlando Siagian kepada Hi!Pontianak, Kamis (9/7).
Sejak lulus Akpol 2009 lalu, Frits pertama kali ditempatkan di Jayapura, Papua, 7 tahun lamanya. Setelah itu, ia ditugaskan di Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Ketapang sebagai Kapolsek Sandai.
"Jadi Kapolsek Sandai Sandai selama setahun. Kemudian, Kapolsek Kendawangan satu tahun setengah," ucap Firts.
AKP Frits Orlando Siagian, Kasat Reskrim Polres Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
Pria yang lahir di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, 30 Juni 1988 ini dipercaya mengemban amanah sebagai Kasat Reskrim Polres Sekadau. "Iya, ini pertama kalinya jadi Kasat," ujar anak ketiga dari lima bersaudara itu.
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19, pihaknya terus mengedukasi kepada masyarakat dalam rangka menuju era new normal. Mengingat, Kapolri sudah mencabut Maklumat tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus corona atau COVID-19.
"Kita setiap malam melakukan patroli. Kita berikan edukasi kepada masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan. Kita sudah tidak membubarkan, tapi mengedukasi misal di warung kopi (warkop) bisa buka, tapi tetap patuhi protokol kesehatan. Kita mengedukasi masyarakat sekaligus pemilik usaha," jelas Frits.
Sementara menghadapi pilkada, kata Frits, strategi yang dilakukan adalah tetap mengikuti protokol kesehatan. Menurutnya, walaupun dilakukan pesta demokrasi jangan pernah mengabaikan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Kita juga terus mengimbau masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial. Jika ada informasi-informasi, apalagi hoaks yang belum jelas kebenarannya jangan disebarkan di media sosial karena dalam menghadapi pilkada hal-hal kecil, sensitif bisa jadi besar di kemudian hari. Mari kita sama-sama menjaga Sekadau yang aman dan kondusif," pungkasnya.
ADVERTISEMENT