Alumni Biologi Untan Pontianak Produksi Hand Sanitizer untuk Tenaga Medis

Konten Media Partner
7 April 2020 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hand sanitizer yang diproduksi oleh alumni Prodi Biologi FMIPA Untan Pontianak. Foto: Dok. Sukal
zoom-in-whitePerbesar
Hand sanitizer yang diproduksi oleh alumni Prodi Biologi FMIPA Untan Pontianak. Foto: Dok. Sukal
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Hand sanitizer masih menjadi salah satu barang yang sulit ditemukan di tengah merebaknya pandemi virus corona atau COVID-19. Di pasaran hand sanitizer pun sulit didapatkan, bahkan di tempat pelayanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Alumni Biologi dari Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Pontianak memproduksi hand sanitizer untuk dibagikan ke tenaga medis di beberapa rumah sakit dan puskesmas sekitar Pontianak. Rencananya, pembagian hand sanitizer itupun akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Iya betul. Distribusinya belum, sedang diuji efektivitas akti mikrobanya. Untuk tahap pertama sudah kemarin 15 liter, hanya sasarannya masyarakat. Sekarang untuk pihak rumah sakit dan puskesmas,” kata Sukal Minsas, salah satu Alumni Biologi dari Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura, Selasa (7/4).
Sukal menyebut saat ini produksi hand sanitizer sudah mencapai 40 liter. Nantinya, 20 liter hand sanitizer tersebut akan didistribusikan untuk kebutuhan tenaga medis di rumah sakit dan 20 liter lagi akan dibagikan kepada masyarakat.
Ilustrasi Hand Sanitizer. Foto: Shutterstock
“Botolnya bervariasi. Untuk tenaga kesehatan ini di-packing dalam botol 80 ml ada 120 botol, botol 50 ml ada 20 botol dan 14 botol kemasan 1 liter. Sedangkan untuk masyarakat di kemas dalmam botol 50 ml liter semua ada 400 botol,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Untuk formula cairan antiseptik yang dibuat, kata Sukal, sesuai anjuran standar yang telah ditetapkan WHO. “Bahan-bahannya kami mengikuti yang sudah distandarkan WHO. Ada alkohol 96 persen 8333 ml, hidrogen peroksida 3 persen 417 ml, glycerol 98 persen 145 ml, dan aquadest 1.105 ml. Ini untuk pembuatan 10 liter,” jelas Sukal.
Menurutnya, tidak mudah membuat hand sanitizer di tengah kelangkaan bahan baku terutama alkohol. Beruntung beberapa alumni memiliki koneksi ke beberapa supplier bahan kimia.
“Bahannya lumayan susah didapat terutama alkohol. Tapi selama ini untuk dapat bahan tersebut ada teman Pak Vajar namanya Alumni Biologi 2002 juga. Dia dapat dari kawannya juga. Selain itu bahan-bahan lain diperoleh dari bantuan laboratorium Biologi FMIPA Untan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT