Anak TKI Usia 4 Tahun yang Lihat Ayah Bunuh Ibunya Dipulangkan ke Sulsel

Konten Media Partner
3 Agustus 2022 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak pekerja migran yang melihat saat ayahnya membunuh ibunya di Malaysia, dijemput oleh petugas Dinas Sosial Sulawesi Selatan. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Anak pekerja migran yang melihat saat ayahnya membunuh ibunya di Malaysia, dijemput oleh petugas Dinas Sosial Sulawesi Selatan. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Seorang anak pekerja migran yang masih berusia 4 tahun secara tak sengaja melihat ayahnya membunuh ibunya. Setelah kejadian itu, anak tersebut akhirnya dipulangkan ke Tanah Air lewat Kalbar, menuju Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Repatriasi atau pemulangan kembali orang ke Tanah Air itu, difasilitasi BP3MI Kalimantan Barat, melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.
Anak tersebut tampak mengalami trauma, usai melihat kejadian tragis, saat ayah kandungnya membunuh ibu kandungnya.
“Pada 29 Juli kami mendapatkan informasi dari KJRI Kuching, akan ada repatriasi anak PMI umur 4 tahun. Kebetulan orang tuanya mengalami permasalahan, di mana terjadi pembunuhan terhadap ibu dari sang anak, oleh ayah dari si anak,” jelas Kepala BP3MI Kalbar, Fazar Allimin, Rabu, 3 Agustus 2022.
Di negeri Jiran, ia tak memiliki keluarga. Hingga akhirnya, pihaknya melakukan koordinasi dengan KJRI Kuching, untuk kepulangannya.
“Jadi anak pekerja migran tersebut tidak memiliki keluarga, atau tidak ada pendamping saat repatriasi. Kita koordinasi dengan KJRI, untuk memfasilitasi kepulangannya. Dari Entikong kita fasilitasi ke Pontianak, lalu ke BP3MI, dan kita koordinasi dengan Dinsos, untuk mencari asal dari keluarganya di Sulawesi Selatan,” ungkap Fazar.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan koordinasi, Gubernur Sulawesi Selatan memerintahkan jajarannya untuk menjemput anak tersebut ke Pontianak.
“Hari ini, didampingi oleh staf BP3MI Kalbar, bersama petugas penjemput dari Sulsel, kita pulangkan ke daerah asal. Selanjutnya dari Dinsos atau Pemprov Sulsel, akan memberikan fasilitasi hal-hal yang diperlukan anak ini, apakah ada pendampingan, atau trauma healing. Kebetulan kalau dilihat, anak tersebut mengalami trauma, yang tidak bisa langsung lekat dengan seseorang,” paparnya.
Sementara itu, Kasi Peksos Anak Dinsos Provinsi Sulsel, Rifka Ahlan mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga anak tersebut.
“Yang jelas, intinya Pak Gubernur Sulsel sangat respons dan gerak cepat, untuk menangani hal ini. Kami sudah berkomunikasi dengan keluarga si anak. Kami diperintahkan untuk menjemput. Kami dari Dinsos Sulsel, atas perintah Gubernur,” terang Rifka.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari kondisi anak, Dinsos Provinsi Sulsel berencana akan melakukan pendampingan, seperti trauma healing kepada anak tersebut, dan akan didampingi oleh psikolog.
“Kemungkinan akan dilakukan pendampingan, dilihat dari kondisi anak, sehingga harus dilakukan trauma healing. Perlu pendampingan psikolog. Jadi nanti kita tunggu perkembangan setiba di Makassar, nanti bagaimana prosesnya,” tukasnya.