Asrama Haji Kalbar Direnovasi, Kemenag Cari Hotel untuk Transit Calon Haji

Konten Media Partner
11 Mei 2022 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibadah haji. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibadah haji. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Asrama Haji Pontianak Pontianak saat ini dalam tahap renovasi atau pembenahan gedung. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Syahrul Yadi, mengatakan, pihaknya berencana akan mencarikan hotel sebagai alternatif calon jamaah haji, yang akan berangkat tahun ini.
ADVERTISEMENT
Syahrul mengatakan, sebanyak 1.150 orang calon jemaah haji dari Kalbar, siap diberangkatkan pada musim haji tahun ini. “Hingga saat ini, panitia pelaksana haji masih mencari hotel yang mampu menampung sebanyak 1.150 calon jemaah haji tersebut. Hotelnya masih kita cari yang luas dan lebar, kemudian untuk pengembangan barang ada dua alternatif, bisa di hotel kalau punya tempat yang memadai. Dan kita siapkan juga alternatif di aula asrama haji yang saat ini sudah ada,” jelas Syahrul, Rabu, 11 Mei 2022.
Seharusnya Kalbar tahun ini memberangkatkan 2.300 calon jamaah haji. Namun tahun ini Kalbar hanya mendapat 50 persen dari kuota tersebut. “Jadi tahun ini kita diberi kuota 50 persen dari yang sebelumnya 2.300 orang,” ungkap Syahrul.
ADVERTISEMENT
Ia menerangkan, pihaknya akan menggunakan hotel sebagai tempat transit calon jemaah haji. Hal itu dilakukan, sebab kondisi asrama haji di Kalbar sedang dalam masa pembangunan ulang.
Dari 1.150 orang tersebut, kata Syahrul sebanyak 1.143 merupakan jemaah regular. Sementara itu, 6 orang merupakan petugas haji daerah (PHD), dan 1 orang kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU).
Syahrul menyatakan calon jemaah haji yang diberangkatkan tahun ini merupakan jemaah yang telah mendaftar pada tahun 2020. “Bagi seluruh jamaah yang belum dapat diberangkatkan tahun ini harus bersabar, kita harus mengikuti kebijakan nasional, kebijakan Arab Saudi, dan kebijakan global, karena ini bukan hanya kebijakan Indonesia saja,” tukasnya.