Banjir di Singkawang, 23 Warga Diungsikan

Banjir yang merendam permukiman warga di Kota Singkawang. Foto: Dok. Istimewa

Hi!Pontianak - Sebanyak 23 orang, mayoritas pendatang di Kota Singkawang diungsikan karena banjir yang setinggi paha orang dewasa. Banjir tersebut melanda kawasan Pasar Baru, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (4/12).

Kawasan yang dihuni oleh masyarakat mayoritas pemulung tersebut sudah terjadi sejak, Selasa (3/12). Banjir merendam rumah hingga masyarakat di daerah tersebut harus diungsikan.

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie memantau langsung wilayah yang terkena banjir tersebut. Ia mengatakan, banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari wilayah lain.

“Banjir ini adalah banjir kiriman di mana kita tidak hujan tapi malah banjir. Jadi ini kiriman dari daerah lain dan air ini naik tiba-tiba hingga masyarakat tidak ada persiapan,” ujarnya.

Air masuk ke dalam rumah warga. Foto: Dok. Istimewa

Ia mengungkapkan, mayoritas warga yang berada di wilayah tersebut merupakan masyarakat pendatang dari luar daerah Singkawang. “Daerah yang kita pantau ini merupakan daerah yang dekat dengan sungai dan masyarakat di rumah sini merupakan masyarakat pendatang dari Sambas, Pontianak, Mempawah. Maka habis dari sini kita akan minta Camat mendata seluruh lahannya punya siapa, sehingga tahun depan tidak terjadi seperti ini lagi, kita bisa mengatasi ini lagi,” kata Tjhai Chui Mie.

Tjhai Chui Mie mengungkapkan, sebanyak 23 orang mayoritas bekerja sebagai pemulung diungsikan ke Posko Pengungsian di Balai Latihan Kerja Singkawang. “Mereka didominasi oleh warga yang bukan ber-KTP Singkawang. Mereka pendatang dan mereka bekerja sebagai pemulung. Terkait relokasi, kita akan cek dulu akan kita rapatkan dan pasti ada tindakan kerja setelahnya,” tuturnya.

Tjhai Chui Mie, Wali Kota Singkawang