Belajar Sambil Bermain Bersama Kampoeng Hompimpa Pontianak

Konten Media Partner
18 Agustus 2019 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kampoeng Hompimpa Pontianak mengajak anak-anak bermain enggrang batok. Foto: Dok Kampoeng Hampimpa Pontianak
Hi!Pontianak - Seiring berkembangnya dunia digital, permainan tradisional kini perlahan tergerus menghilang. Tasya, Ketua Komunitas Kampoeng Hompimpa Regional Pontianak berusaha untuk melestarikan itu.
ADVERTISEMENT
Bersama 20 orang temannya, ia kemudian membangun komunitas ini, agar permainan tradisional tetap terjaga dan lestari di tengah masyarakat.
Saat ditemui di area Festivaland Pontianak, Tasya mengungkapkan, berawal pada kegemarannya terhadap anak-anak, dirinya dan sejumlah temannya mencoba untuk membangun sebuah komunitas permainan tradisional yang hingga saat ini cukup sulit ditemui.
Kampoeng Hompimpa Pontianak mengajak anak-anak bermain tarompah panjang. Foto: Dok Kampoeng Hampimpa Pontianak
Komunitas Kampoeng Hompimpa Pontianak akhirnya berdiri pada tahun 2017, menyajikan kurang lebih 12 macam permainan tradisional, di antaranya yaitu Roket Terbang, Pistol Kayu, Gasing Angin, Orong Bambu, Kapal Otok-Otok, Gasing, Enggrang Batok, Terompak Panjang, Holahop, Gendang, Roket Mini, Congklak, dan masih banyak lainnya.
Tasya mengungkapkan, dirinya akan fokus melestarikan dan mengembangkan permainan tradisional Indonesia, serta mengedukasi anak-anak melalui media permainan tradisional tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita memang mengkampanyekan permainan tradisional ini ke masyarakat. Selain itu, juga memberikan informasi dan pengetahuan tentang permainan ini. Bermain sambil edukasi," kata Tasya, saat ditemui Hi!Pontianak, Minggu (18/8).
Seorang anak bermain enggrang batok. Foto: Dok Kampoeng Hampimpa Pontianak
Kampoeng Hompimpa Regional Pontianak sendiri memiliki kegiatan rutin. Tasya mengatakan, komunitas tersebut selalu memamerkan dan mengedukasi anak-anak di area Car Free Day atau Waterfront Sungai Kapuas.
"Intinya di tempat yang cukup ramai. Biasanya sebulan 2 sampai 3 kali kita turun untuk mengenalkan dan melestarikan permainan-permainan tradisional ini," kata Tasya.
Dirinya mengatakan, saat pertama kali bertemu dengan anak-anak, biasanya mereka tak mengetahui permainan-permainan tradisional yang mereka bawa tersebut. "Jadi pernah ada anak yang lihat permainan kita, saat ditanya 'tahu gak Dek ini permainan apa?' Mereka pada gak tahu semua. Jadi di situlah peran kami untuk mengedukasi serta melestarikan, kami kasi tahu juga gimana cara mainnya," ucap Tasya.
ADVERTISEMENT
Hampir setiap pekan Kampoeng Hompimpa Pontianak mengajak anak-anak bermain permainan tradisional. Foto: Dok Kampoeng Hampimpa Pontianak
Tasya juga menceritakan saat bermain bersama anak-anak, mereka tak ada satupun yang membawa gadget. "Saat main, itu mereka gak ada yang pegang gadget. Mainan yang paling banyak diminati sejauh ini sih permainan Terompah Panjang, Enggrang Batok, dan Congklak," kata Tasya. (hp8)
Permainan congklak di Kampoeng Hompimpa Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak