BIMP-EAGA 2022 di Kalbar, Pemprov Promosikan Pelabuhan Kijing ke Negara Tetangga

Konten Media Partner
16 November 2022 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Kalbar, Harisson. Foto: Dok. Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Kalbar, Harisson. Foto: Dok. Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak menjadi salah satu potensi kerja sama untuk meningkatkan perkonomian wilayah Kalimantan Barat dalam pertemuan BIMP-EAGA ke-25 tahun 2022, di Pontianak.
ADVERTISEMENT
Pertemuan empat menteri ini merupakan forum bergengsi dari empat negara, di antaranya adalah Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) pada 23 hingga 26 November 2022.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, mengatakan banyak sekali yang dapat dimanfaatkan dalam kerja sama mengembangkan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
“Tentunya kita akan membahas mengenai potensi-potensi yang bisa kita jual ke pihak dari negara-negara yang ikut kegiatan ini. Banyak sekali potensi di Kijing yang bisa memancing investasi dari luar negeri,” kata Harisson, Rabu, 16 November 2022.
Harisson mengatakan, terdapat seluas 130 hektare lahan di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang disiapkan oleh Pelindo untuk menunjang kegiatan di sana.
“Itu bisa untuk menunjang kegiatan Terminal Kijing, dan itu bisa dimanfaatkan untuk misalnya ada investasi yang mau buat gudang, atau supply air, dan lain-lain,” papar Harisson.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, masih banyak potensi lain dari kekayaan alam wilayah Kalimantan Barat yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi daerah. Dalam forum BIMP-EAGA tersebut lah diharapkan pihaknya dapat mengajak investor luar negeri untuk melakukan kerja sama.
Hingga saat ini, kata Harisson persiapan pertemuan empat menteri dalam forum BIMP-EAGA tersebut sudah mencapai 95 persen. Namun kata dia, masih ada delegasi yang belum melakukan registrasi kedatangan.
“Sudah rampung dan kita sudah siap menerima tamu delegasi dari luar negeri. Tapi memang ada kendala bahwa tamu-tamu ini belum seluruhnya, baru sekitar 65 persen yang menyampaikan jadwal kedatangan mereka, yang lain masih belum menyampaikan jadwal kedatangan dan ini memang diperpanjang waktu registrasi sampai hari Jumat,” tukasnya.
ADVERTISEMENT