Cerita Tim Medis asal Singkawang yang Rayakan Lebaran di Ruang Isolasi COVID-19

Konten Media Partner
25 Mei 2020 10:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tenaga kesehatan di Singkawang merayakan Lebaran di ruang isolasi RSUD Abdul Aziz Singkawang. Foto: Dok Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Di tengah perayaan Idul Fitri 1441 H, para petugas kesehatan tentunya tetap menjadi garda terdepan dalam menangani pandemi COVID-19 atau corona virus. Mereka tetap menjalankan tugas menangani pasien.
ADVERTISEMENT
Di tengah perayaan Idul Fitri, suasana di ruang isolasi COVID-19 tidak berbeda dari hari biasanya. Hal tersebut diceritakan oleh seorang dokter di RSUD Abdul Aziz Singkawang, dr Ryan Arifin, yang bertugas saat hari raya.
"Pasien di ruang isolasi RSUD Abdul Aziz saat ini masih dikarantina. Saat Lebaran, kami tetap bertugas untuk menangani pasien COVID-19. Suasana Lebaran di ruang isolasi tetap sama. Kami mengobservasi pasien, memberikan obat-obat yang sudah dijadwalkan, dan memeriksa pasien isolasi saat ada keluhan baru," paparnya kepada Hi!Pontianak, Senin (25/5).
Para tenaga kesehatan COVID-19 yang merayakan Lebaran sambil bertugas di RSUD Abdil Aziz Singkawang.
Ia menceritakan, suasana saat Lebaran di rumah sakit, ia tak bisa bersilaturahmi dengan sanak saudara. Hanya dapat melalui video call.
"Kami masing-masing membawa bekal makanan Lebaran, dan kami berbagi satu sama lain, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, seperti cuci tangan, social distancing, dan minum multivitamin, untuk menunjang kinerja," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Cara bersilaturahmi hanya bisa melalui video call saja atau telepon dengan keluarga, meminta maaf tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Keluarga atau orang tua juga tidak bisa ke sini, karena kondisi kota (Pontianak) tempat keluarga tinggal sudah masuk transmisi lokal ," lanjutnya.
Dokter Ryan Arifin yang merayakan Lebaran di ruang isolasi RSUD Abdul Aziz. Foto; Dok Hi!Pontianak
Sementara itu, seorang perawat di RSUD Abdul Aziz Singkawang, Wiranatha Nugeraha, mengatakan, suasana dinas kali ini berbeda dari biasanya. Wira, mengatakan, tahun lalu ia tetap berdinas di rumah sakit. Yang membedakan di tahun ini adalah pasien yang ditangani merupakan pasien yang terkonfirmasi COVID-19.
"Kalau untuk petugas, suasananya mungkin seperti Lebaran-Lebaran sebelumnya, waktu masih di ruangan lain. Karena harus jaga shift saat Lebaran. Yang membedakan cuma keadaan pasien yang ditangani dan keadaan sekarang yang dianjurkan untuk bersilaturahmi secara online," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga harus berusaha menghibur para pasien terkonfirmasi COVID-19 di ruangan isolasi, karena, kata dia, kebanyakan pasien tentu merasa sedih, karena tak dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
"Pasien sepertinya sedih, karena kebanyakan pasien saat Lebaran sebelumnya merayakannya dengan keluarga, tapi sekarang harus di isolasi di ruangan, tidak dapat dijenguk keluarga. Sebelum Lebaran juga, ada pasien yang sudah merasa bosan, jenuh, dan ingin berkumpul dengan keluarga kembali saat menunggu hasil swab apalagi saat Lebaran," ucapnya.
Ia juga tak kenal lelah untuk memberikan semangat kepada para pasien terkonfirmasi COVID-19, untuk cepat sembuh dan dapat berkumpul dengan keluarga.