Crime Story cover Dendam Lebaran kumplus

Dendam: Melawan Tradisi Lebaran (1)

30 September 2021 19:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen lebaran biasanya dimanfaatkan untuk saling memaafkan. Permintaan maaf itu bisa datang kepada dan dari siapa saja. Anak ke orang tua, orang tua ke anak, ke saudara, ke teman, ke kolega, hingga ke klien yang tak pernah ditemui selama setahun.
Hanya di hari lebaran, permintaan maaf diobral semurah-murahnya.
Sudah diobral pun, rupanya masih ada saja yang menyimpan dendam. Sialnya, dendam itu direalisasikan menjadi aksi brutal. Seperti di kasus penyerangan di sebuah toko mebel di Jalan Merdeka Timur, Kecamatan Sekadau Hilir, Kalimantan Barat.
Novi, istri pemilik toko, dan anak mereka, Vina, tiba-tiba diserang oleh orang yang mereka kenal dekat. Demi membalas dendam, Vina yang masih bocah itu ditusuk hingga terkena hati dan ginjalnya. Sedangkan Novi, sudah digorok lehernya, masih ditusuk dua kali di perut dan tangan.
Ironisnya, peristiwa keji itu terjadi tepat di malam takbiran. Saat orang-orang saling mengirim pesan maaf satu sama lain sembari memasak opor ayam.
Siapa sesungguhnya penyerang mereka? Apa yang terjadi di sana? Bagaimana nasib pelaku dan korban saat ini? Langganan kumparan+ dan simak selengkapnya Crime Story “Balas Dendam di Malam Lebaran”.
Lebaran seharusnya jadi momen saling berbagi maaf, bukan malah melampiaskan dendam. Foto: Shutter Stock
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten