Dilanda Hujan Deras, Banjir Rendam Rumah Warga di Nanga Mahap, Kalbar

Konten Media Partner
21 Januari 2020 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah warga di Desa Teluk Kebau terendam banjir, Selasa (21/1). Foto: Dok. Nana Arianto
zoom-in-whitePerbesar
Rumah warga di Desa Teluk Kebau terendam banjir, Selasa (21/1). Foto: Dok. Nana Arianto
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Banjir kembali merendam sejumlah wilayah di Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Selasa (21/1). Sebelumnya banjir juga menggenangi wilayah setempat, Sabtu (11/1).
ADVERTISEMENT
Taruna Siaga Bencana (Tagana) Wilayah Nanga Mahap, Agus Dharma mengungkapkan, banjir tersebut sudah dua kali terjadi dalam bulan ini. Banjir terjadi karena Sungai Mahap dan Sungai Sekadau meluap akibat hujan deras yang terjadi, Senin malam (20/1).
Ia mengatakan, banjir kali ini terjadi karena Sungai Mahap dan Sungai Sekadau meluap akibat hujan deras yang terjadi, Senin malam (20/1).
“Hujan semalaman, air mulai masuk ke jalan sekitar pukul 02.00 WIB. Saat ini ketinggian air satu meter. Belum ada warga yang mengungsi,” ujar Agus kepada Hi!Pontianak.
Kondisi banjir di Desa Nanga Mahap, Selasa (21/1). Foto: Dok. Agus Dharma
Ia menambahkan, banjir menggenangi Dusun Tanjung dan Dusun Soket di Desa Nanga Mahap, Dusun Lembah Beringin, Desa Tembesuk, dan Desa Teluk Kebau.
“Kendaran diungsikan ke dataran tinggi. Masyarakat tetap siaga dan saling membantu evakuasi barang-barang ke tempat yang aman,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Agus juga menyatakan bahwa yang menjadi kendala saat ini adalah sarana untuk melakukan evakuasi. Bahkan, jika banjir besar dan warga harus mengungsi, belum ada tenda atau dapur umum.
“Tim relawan sudah bekerja maksimal sesuai kemampuan. Kami juga perlu dukungan penuh berupa sarana dan prasarana (sarpras), jika terjadi bencana lebih besar. Sehingga, sarpras yang digunakan sesuai,” ungkap Agus.
Rumah warga terendam banjir di Desa Nanga Mahap. Foto: Dok. Agus Dharma
Kondisi banjir ini membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu. “Karena ada kebun karet warga yang terkena banjir, bahkan jalan menuju kebun ada yang terendam,” ungkap Agus.
Sementara itu, Kepala Desa Teluk Kebau, Nana Arianto mengungkapkan, air kembali naik siang tadi. Di wilayahnya, kata dia, ada empat dusun yang terendam banjir, yaitu Dusun Teluk Kebau, Tapang Tomat, Sungai Hijau, dan Nyonak.
ADVERTISEMENT
“Ketinggian air bervariasi. Beberapa tempat ada posisi airnya sangat dalam sekali, ada sampai kepala orang dewasa, ada juga sampai dada orang dewasa. Untuk akses menuju Dusun Tapang Tomat, Sungai Hijau, dan Nyonak itu putus karena jalan terendam banjir,” jelas Nana.
Sejumlah anak-anak mandi saat banjir di Desa Teluk Kebau, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau. Foto: Dok. Nana Arianto
Ia mengatakan, sejumlah warga terpaksa bertahan di rumah, ada juga yang mengungsi ke rumah keluarganya yang aman. Saat ini, pihak desa saat masih mendata warga yang terdampak banjir.
“Kami sudah minta kepada RT untuk mendata warga yang terkena banjir. Jumlah rumah warga yang terdampak belum bisa dipastikan. Jarak ke dusun-dusun itu jauh, terkendala akses yang putus karena terendam banjir, komunikasi juga putus. Kami imbau warga untuk berjaga-jaga, mudah-mudahan airnya juga cepat surut,” tutur Nana.
Warga yang rumahnya terendam banjir di Desa Teluk Kebau. Foto: Dok Nana Arianto
ADVERTISEMENT