Dinkes Kalbar: 44 Orang di Sambas Terpapar Corona dan 1 Orang Meninggal Dunia

Konten Media Partner
5 Mei 2021 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Tren corona di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat semakin meningkat. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengingatkan, kepada masyarakat untuk berhati-hati beraktivitas di Kabupaten Sambas.
ADVERTISEMENT
Dari data kasus konfirmasi baru, pada Rabu, 5 Mei 2021, terdapat 44 orang di Kabupaten Sambas yang terpapar corona, dan 1 orang dinyatakan meninggal dunia.
Harisson mengatakan Satgas COVID-19 di Kabupaten Sambas lambat dalam melakukan testing dan tracing, hal tersebut dikatakan karena pihaknya sedikit dalam mengirimkan sampel swab ke Laboratorium Pemerintah.
“Sambas itu hati-hati selama ini mereka sedikit mengirimkan sampel swab testing dan tracing, kalau ini sedikit mengirimkan sampel berarti mereka jarang melakukan testing dan tracing, berarti mereka Satgas Sambas tidak bisa mendeteksi awal siapa saja warga Sambas yang tertular COVID-19,” jelas Harisson, Rabu, 5 April 2021.
Harisson mengatakan dua hal yang berbagaya jika Satgas COVID-19 Sambas tidak bisa mendeteksi lebih awal penyebaran virus corona di lingkungan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kalau tidak bisa terdeteksi awal, mereka yang sudah tertular tidak bisa kita deteksi dan menularkan ke orang lain, kedua kalau dia tidak terdeteksi dari awal dan kalau dia bergejala, timbul sesak nafas, baru dia mnta pertolongan rumah sakit, baru ketahuan positif corona dan sudah dalam keadaan terlambat, kalau sudah terlambat akan mempertinggi kasus kematian,” tegasnya.
Ia menegaskan kepada Satgas COVID-19 Sambas untuk berhati-hati dan terus melakukan testing serta tracing, mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat dengan ketat.
“Kalau melihat trend hari ini ada 44 orang yang positif, kala diteruskan tracing saya yakin besok bisa lebih dari 44 orang, jadi sebenarnya kasus di Sambas banyak, hati-hati terhadap orang yang ada komorbid, usia lanjut, kalau dia tidak terdeteksi awal bahwa mereka sudah tertular dan tidak diberikan obat sedini mungkin, maka orang dengan usia lanjut dan mengidap penyakit ini akan menyebabkan suatu kematian, karena kita gagal mendeteksi awal, dan mereka datang dengan keadaan berat,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT