Dinkes Kalbar Ingatkan COVID-19 Belum Berakhir: Lengkapi Vaksinasi

Konten Media Partner
24 November 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar menjadi narasumber KBR Prime Indonesia melalui program Ruang Publik. Foto: Dok. Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar menjadi narasumber KBR Prime Indonesia melalui program Ruang Publik. Foto: Dok. Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Belakang ini kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat, terutama di Jakarta, wilayah Jawa dan Bali. Kemenkes pun terus berupaya mengimbau masyarakat untuk terus menjaga prokes dan melakukan vaksinasi lengkap bagi yang belum melakukan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Hary Agung Tjahyadi, menyebut sampai saat ini vaksinasi masih terus berjalan seiring munculnya varian serta sub varian baru di Indonesia. Pernyataan itu disampaikannya saat menjadi salah satu narasumber KBR Prime Indonesia melalui program Ruang Publik pada Rabu, 23 November 2022.
Hary mengatakan, sejauh ini tidak ada satu pun para ahli atau peneliti yang dapat menjamin akan berakhir munculnya varian atau sub-varian baru COVID-19. Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan melaksanakan upaya pencegahan, salah satunya dengan memenuhi vaksinasi lengkap serta vaksinasi booster.
Bagi masyarakat yang telah memenuhi vaksinasi lengkap, yakni V1 dan V2 serta Vaksin booster maka mempunyai kekebalan tubuh yang tinggi. Jika tertular virus, kata Hary, tingkat keparahan kesakitan akan jauh lebih ringan dibandingkan yang belum mendapatkan suntikan vaksin.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak berarti kalau sudah divaksin tidak kena, tetap bisa saja kena karena sub varian baru ini biasanya tubuh kita belum membaca sepenuhnya. Akan tetapi tingkat keparahannya atau dampaknya risikonya lebih ringan dibanding yang belum di vaksin," ungkapnya di Pontianak.
Sampai saat ini Hary mengatakan kesadaran masyarakat di Kalbar mengenai vaksin masih menjadi perhatian. Ia menuturkan capaian vaksinasi lengkap belum masih terbilang rendah, untuk V1 hampir menyentuh 80 persen, kendati demikian untuk V2 baru mencapai angka 65 persen sedangkan booster 23 persen.
"Masih ada kesenjangan yang tinggi. secara teoritis ketika V1 dan V2 lengkap, kemungkinan 6 sampai 1 tahun kemudian kekebalan akan menurun, makanya harus diberikan vaksinasi booster untuk memperkuat kembali kekebalan dan memperbanyak tingkat kekebalan di Kalbar untuk terus melakukan vaksinasi terutama vaksinasi booster," paparnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, kategori penerima vaksin yang masih tergolong rendah adalah anak-anak dan lansia. Hal tersebut yang masih menjadi tantangan oleh dinkes provinsi untuk mempercepat vaksinasi di Kalbar.
"Lansia menjadi tantangan kami karena mereka merasa bahwa kalau punya komorbid (penyakit) tidak menular, merasa tidak aman di vaksin. Mereka justru menolak untuk disuntik vaksin. Padahal pada kondisi tertentu harusnya bisa diberikan vaksinasi," tuturnya.
Menanggapi lansia sebagai kategori penerima vaksin yang masih tergolong rendah, Galih Wahyudi, influencer Pontianak yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan dirinya juga sempat mengalami kesusahan membujuk orang tuanya untuk vaksin.
"Kunci untuk mensukseskan vaksinasi ada di anak muda, karena mereka yang biasa yang paling kerasa dan paling gampang untuk mendapatkan informasi, yang ibaratnya bisa menyerap informasi lebih cepat dan lebih bebas," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Saya berhasil membujuk orang tua saya untuk vaksin, salah satunya agar kita bisa bertemu. Kebetulan saya jauh dari orang tua. Pada tahun 2020 sampai 2021 tidak ada ketemu sama sekali, salah satunya cara agar kita bisa bertemu adalah dengan vaksin," sambungnya.
Galih mengatakan, pandemi COVID-19 mengubah gaya pola hidup serta cara seseorang menikmati hidup. Mulanya dengan mudah seseorang untuk berinteraksi secara tatap muka, kini tidak boleh bahkan untuk berjabat tangan.
Untuk itu ia turut mengajak para anak muda untuk menggaungkan serta mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksin lengkap agar bisa beraktivitas kembali seperti sebelum pandemi.
"Dengan adanya program vaksin ini bisa mendorong anak muda dan teman-teman yang mempunyai orang tua bisa mengajak merak untuk vaksin agar bisa beraktivitas, seperti biasa salah satunya itu program yang saya lakukan dan berhasil terutama untuk lingkungan terdekat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT