Dinkes Kalbar Sebut Ada Kendala di Aplikasi Vaksinasi Corona

Konten Media Partner
18 Januari 2021 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang tenaga kesehatan menunjukkan aplikasi vaksinasi corona. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Seorang tenaga kesehatan menunjukkan aplikasi vaksinasi corona. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pelaksanaan vaksinasi corona untuk tenaga kesehatan di tiga wilayah Kalimantan Barat, di antaranya Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Mempawah berjumlah 269 orang.
ADVERTISEMENT
Vaksinasi di wilayah Kalbar dimulai sejak 14 Januari 2021. Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menargetkan sebanyak 8.651 tenaga kesehatan menerima vaksin corona di termin pertama atau akhir Januari 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan, sebanyak 480 tenaga kesehatan sudah melakukan registrasi ulang. Namun yang divaksin berjumlah 269 orang, lantaran terhambat dengan aplikasi.
“Sampai 17 Januari 2021 sasaran tenaga kesehatan di 3 daerah Pontianak, Kubu Raya, dan Mempawah ada 8.651 orang tenaga kesehatan yang berhasil regis ulang setelah dapat SMS blash ada 480. Tapi yang divaksin ada 269, ada 58 tunda, dan 32 tidak layak,” papar Harisson, Senin, 18 Januari 2021.
Petugas menyuntikan vaksin corona. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Harisson mengatakan, ada permasalahan dari aplikasi pusat dalam melakukan vaksinasi. Aplikasi tersebut delay dalam akses informasi yang masuk.
ADVERTISEMENT
“Aplikasi ini, orang tersebut sebenarnya sudah mendapat SMS blash, pemberitahuan dia akan mendapatkan vaksin. Setelah itu calon vaksinasi ini melakukan regis di aplikasi Peduli Lindungi, namun di Puskesmas belum mendapatkan konfirmasi bahwa seseorang ini akan mendapatkan vaksinasi,” ungkapnya.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi kepada Kementerian Kesehatan untuk selanjutnya akan dilakukan registrasi secara manual. Sehingga, tenaga kesehatan tersebut tetap dilakukan vaksinasi.
“Aplikasi ini memang seperti ada kendala, delay waktu orang registrasi ulang sampainya konfirmasi ke puskesmas. Kita sudah lakukan langkah-langkah manual. Yang penting mereka sudah regis ulang, dan tetap divaksin, agar orang tersebut tidak bolak-balik ke Puskesmas,” pungkasnya.