Dinkes Kalbar Tanggapi Tweet Dokter Tirta soal PCR Jadi Syarat Terbang

Konten Media Partner
23 Oktober 2021 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Heboh di media sosial soal kicauan dokter Tirta, yang mengunggah tweet kontroversi, tentang kebijakan swab PCR sebagai syarat penerbangan, di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kembalikan fungsi swab PCR menjadi alat diagnosa cukup screening antigen saja, karena agak aneh aja kenapa hanya naik pesawat yang diwajibkan swab PCR. Padahal sudah beberapa sumber ilmiah yang menekankan justru penularan di pesawat itu paling rendah,” ucapnya dalam akun twitter @tirta_cipeng.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, mengungkapkan, sebenarnya tak ada jaminan setiap maskapai yang beroperasi di Indonesia memiliki sistem sirkulasi udara di dalam cabinnya sesuai standar.
“Jadi, di masa pandemi ini, jangan ambil risiko. Pastikan semua kru pesawat dan penumpang bebas dari virus corona, supaya tidak terjadi penularan selama melaksanakan penerbangan,” paparnya, Sabtu, 23 Oktober 2021.
Ia menjelaskan, pemeriksaan swab PCR di bandara kedatangan itu sebenarnya untuk memastikan apakah pemeriksaan swab PCR yang dilakukan oleh penumpang sebelum berangkat memang benar-benar dengan alat yang valid atau tidak.
ADVERTISEMENT
“Buktinya, kok Satgas Nasional dan Mendagri minta agar penumpang pakai PCR? Berarti kan mereka tidak yakin dengan sistem sirkulasi udara di dalam pesawat,” paparnya.
Sebelumnya, Satgas COVID-19 Provinsi Kalbar sudah menerapkan kebijakan swab PCR sebagai salah satu syarat penerbangan, sejak akhir tahun lalu. Hal tersebut dilakukan Gubernur Kalbar, untuk mencegah penumpang pesawat membawa virus corona masuk ke Kalbar.