Dukung Tindak Tegas Pelaku PETI Tanpa Pandang Bulu, Termasuk Cukong

Konferensi pers Aliansi Mahasiswa Sintang menyikapi permasalahan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Foto: Yus Rizal/Hi!Pontianak

Hi!Pontianak - Aliansi mahasiswa Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat mendukung Kapolda Kalbar untuk menindak tegas semua pelaku Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), baik itu cukong maupun oknum-oknum berdasi.

“Kami yakin bahwa tindakan tegas ini adalah langkah yang tepat untuk mengatasi persoalan PETI di Kalimantan Barat,” kata Fransiskus Agustyan Sanda, Ketua BEM STKIP Khatulistiwa Sintang saat konferensi pers di Nordu Cafe, Kamis 5 Juli 2024.

Konferensi pers Aliansi Mahasiswa Sintang dihadiri oleh Ketua BEM Universitas Kapuas Sintang Lorensius Pardi, Wakil Ketua DEMA STAIMA Sintang Reissya Febryanty serta beberapa anggota BEM lainnya.

Dukungan untuk menindak tegas PETI bukannya tanpa alasan. Menurut Fransiskus, aktivitas PETI menyebabkan kerusakan hutan, pencemaran air dan sedimentasi sungai.

“Banyak permasalahan konflik sosial yang menimbulkan isu lingkungan contohnya aktivitas PETI. Di sisi lain, para pekerja PETI mencari nafkah bagi keluarganya dan menjadikan ini salah satu mata pencaharian mereka. Namun hal ini tidak bisa terus dibiarkan, wajar saja para aparat menindak tegas para aktivitas PETI di wilayah tertentu,” katanya.

Namun, ia mengingatkan bahwa penegakan hukum terhadap pelaku PETI oleh para aparat kepolisian harus secara konsisten, adil dan tanpa pandang bulu. Supaya tidak terjadi adanya kesalahpahaman dalam konflik sosial ini.

Selain itu, kata Fransiskus, pihaknya juga mengingatkan kepada pemerintah daerah khususnya Kabupaten Sintang agar mencari solusi dan jalan keluar untuk permasalahan ini.