Dusun Mega Blora Zona Merah, Kasus Corona Bertambah 61 Orang

Konten Media Partner
19 Mei 2021 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Dusun Mega Blora mengkarantina wilayahnya setelah dinyatakan masuk kategori zona merah dari munculnya klaster pelayat. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Warga Dusun Mega Blora mengkarantina wilayahnya setelah dinyatakan masuk kategori zona merah dari munculnya klaster pelayat. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, mengungkapkan, 68 hasil swab PCR dari hasil tracing dari klaster pelayat di Dusun Blora, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. "Dari hasil pemeriksaan di laboratoriun Untan Pontianak terhadap 68 sampel swab PCR, 61 di antaranya positif corona," kata dia, Rabu, 19 Mei 2021.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya di dusun tersebut muncul klaster pelayat. Satgas COVID-19 Kabupaten Kubu Raya langsung melakukan testing dan tracing, pihaknya melakukan swab PCR terharap 100 orang di 5 RT.
Dari 100 orang tersebut, sebanyak 32 sampel dilakukan pemeriksaan di Mobile PCR Kubu Raya, hasilnya 6 orang positif corona. Selain itu, 68 sampel dikirimkan ke Laboratorium Untan Pontianak, dan 61 di antaranya positif corona.
Sehingga, kata Harisson, total kasus corona di daerah tersebut berjumlah 77 orang dari 100 sampel swab yang diambil. Terhadap masyarakat yang positif langsung dilakukan isolasi mandiri, dan dilakukan pemantauan terhadap Satgas COVID-19 Kubu Raya.
“Untuk klaster tahlilan dan pelayat di Dusun Mega Blora, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang itu, bermula ada warga yang meninggal dan ada pelayat, yang bahkan datang dari luar kota. Akhirnya, ada masyarakat yang menunjukan gejala seperti demam, batuk, pilek, setelah diperiksa ternyata positif dan kita lakukan testing dan tracing,” jelas Harisson, Rabu, 19 Mei 2021.
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 Kubu Raya melakukan pemantauan terhadap masyarakat yang melakukan isolasi mandiri, pihaknya juga membantu kebutuhan masyarakat seperti pemberian sembako, dan obat-obatan.
“Viral Load (jumlah virus) mereka rendah, sehingga mereka dilakukan isolasi mandiri. Kalau kita lihat mereka tertib dalam melakukan isolasi mandiri (tidak keluar masuk dusun) maka mereka dalam waktu dekat akan sembuh,” pungkasnya.