Fakta-fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Sintang

Konten Media Partner
7 Agustus 2021 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Sugiono dan cucunya tiba di rumah duka di Desa Solam Raya Kecamatan Sungai Tebelian setelah menjalani visum. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Sugiono dan cucunya tiba di rumah duka di Desa Solam Raya Kecamatan Sungai Tebelian setelah menjalani visum. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Geger temuan jenazah satu keluarga, yakni pasangan suami istri Sugiyono dan Turyati serta cucunya berumur 5 tahun Afsyia Amila Putri di kebun sawit Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalbar. Polres Sintang telah berhasil mengungkap kasus ini.
ADVERTISEMENT
Ketiga korban ternyata dibunuh oleh warga setempat berinisial RA (27). Pelaku ditangkap, Kamis malam, 5 Agustus 2021, sekitar pukul 22.00 WIB.
Pengungkapan kasus tersebut berlangsung cepat. Hari Rabu ditemukan jenazah Turyati. Disusul jenazah suaminya Sugiono dan cucunya Afsyia Amila Putri ditemukan keesokan harinya, yakni Kamis pagi. Pada Kamis malam pelaku RA berhasil ditangkap oleh Polres Sintang.
Berikut ini Hi!Pontianak sajikan fakta-fakta kasus pembunuhan tersebut:
1. Korban dan Pelaku Saling Mengenal
Tinggal di desa yang sama yakni Solam Raya, pelaku dan korban saling mengenal. Bahkan pelaku masih memanggil korban dengan panggilan bos.
2. Dendam Dibilang Miskin
Pelaku RA (27), tega menghabisi korban karena sakit hati dibilang miskin saat ingin meminjam uang Rp 5 juta. Diliputi sakit hati, pelaku dendam kemudian menghabisi tiga korban dengan sebilah parang.
ADVERTISEMENT
3. Dibunuh di Hari yang Sama
Meski jenazah tiga korban ditemukan pada hari yang berbeda. Ternyata pembunuhan dilakukan RA pada hari yang sama, yakni Rabu malam. Sugiono dan cucunya dibunuh lebih dulu. Kemudian Turyati dijemput untuk dibawa ke lokasi yang sama dan langsung dibunuh juga.
4. Korban Sempat Mengantar Pelaku Berobat
Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan satu keluarga di Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Sebelum pembunuhan terjadi, korban Sugiono dan cucunya sempat membantu pelaku RA pergi berobat ke mantri. Namun, mantri tidak berada di tempat. Ketika pelaku meminta diantar ke keluarganya, sesampainya di kebun sait pelaku minta berhenti dengan alasan ingin kencing, kemudian ia membunuh Sugiono dan cucunya.
5. Sempat Mengantar Motor Korban ke Rumah dan Meletakkan Kunci di Tempat Semula
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku RA sempat mengantarkan motor korban kembali ke rumahnya. Kemudian meletakan kunci di tempat biasa secara diam-diam. Lalu kembali ke rumahnya ketika kondisi sudah sepi.
ADVERTISEMENT
6. Sebelum Ditangkap, Pelaku Mengaku Hilang Penciuman
Sebelum ditangkap oleh Polres Sintang, pelaku mengaku hilang penciuman. Petugas yang tak ingin terkecoh kemudian melakukan tes antigen. Hasilnya negatif COVID-19.
7. Sebelum Pelaku Tertangkap, Warga Solam Raya Takut dan Resah
Kasus pembunuhan sadis satu keluarga di Desa Solam raya membuat geger warga setempat. Menerut penuturan Sekdes, warga Desa Solam Raya bahkan sangat gaduh, resah dan merasa ketakutan akibat kejadian pembunuhan 3 warga.