news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fenomena Bucin di Kalangan Milenial, Normalkah?

Konten Media Partner
6 Desember 2020 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jatuh cinta. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jatuh cinta. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Fenomena Bucin di Kalangan Milenial, Normalkah?
Hi!Pontianak - Istilah ‘Bucin’ atau ‘Budak Cinta’ menjadi populer di Indonesia. Banyak yang menggambarkan fenomena bucin sebagai seseorang yang rela berbuat apapun demi orang yang dicintainya. Namun, apakah fenomena bucin ini normal dilakukan oleh seseorang?
ADVERTISEMENT
Jatuh cinta dengan seseorang membuat kita ingin selalu berada disisi orang yang disayang.
Dalam unggah di media sosialnya, dr. Nila Farahdiba Daulay menjelaskan, ternyata ketika seseorang sedang jatuh cinta, 12 area otak juga turut aktif sehingga terjadi lonjakan dopamin dan oksitosin.
Dopamin dan oksitosin merupakan hormon emosional yang dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi kecemasan. Jadi, ketika sedang jatuh cinta dengan seseorang kita cenderung ingin selalu merasa nyaman.
Fenomena bucin normal dilakukan oleh seseorang selama tidak menghasilkan perilaku yang buruk dari seseorang terhadap pasangannya.