Foto: Dentuman Meriam Karbit Sambut Idul Fitri di Kota Pontianak

Konten Media Partner
1 Mei 2022 23:00 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meriam karbit dimainkan oleh warga Tambelan Sampit Pontianak Timur. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Meriam karbit dimainkan oleh warga Tambelan Sampit Pontianak Timur. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Meriam karbit merupakan permainan tradisional masyarakat Pontianak, khususnya yang tinggal di tepian Sungai Kapuas. Dari meriam berdiameter sekitar 1 meter ini, keluar suara dentuman yang terdengar hingga ke penjuru Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
Meriam karbit selalu dimainkan pada malam Takbiran. Seolah menjadi pertanda 'besok merupakan hari raya Idul Fitri' atau 'besok Lebaran'.
Suara dari meriam karbit terdengar hingga ke seluruh penjuru Kota Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Sensasi menyulut meriam karbit berukuran besar ini menjadi pengalaman seru yang menantang. Karena suara dentumannya tentu saja membuat kaget, bahkan oleh penyulutnya sendiri.
Budaya meriam karbit kerap disandingkan dengan napak tilas perjalanan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang membuka kota Pontianak sekaligus menjadi Sultan Pontianak pertama.
Permainan meriam karbit erat kaitannya dengan napak tilas kedatangan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie saat membuka Kota Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Dalam sebuah legenda, ketika itu rombongannya hendak masuk ke wilayah Pontianak. Namun mereka diganggu oleh mahluk halus kuntilanak. Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie lalu menugaskan anak buahnya untuk menembakkan meriam ke arah kuntilanak tersebut.
Kini meriam karbit menjadi budaya yang selalu dimainkan oleh warga di pesisir Sungai Kapuas Pontianak setiap malam takbiran. Foto: Teri/Hi!Pontianak