Foto: Ikan Mas Angkat Kehidupan di Pasar Tradisional Lewat Tarian
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Ikatan Mahasiswa Seni Prodi Seni Pertunjukkan Untan (Ikan Mas) menampilkan pertunjukan tari kontemporer dalam Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019. Tarian kontemporer yang ditampilkan menggambarkan tentang kehidupan dan suasana di pasar tradisional.
Kaprodi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Untan, Ismunandar mengatakan, selain sebagai hiburan, pertunjukan tersebut juga merupakan ujian dari mata kuliah Komposisi Tari. "Ya, ini juga merupakan ujian dari mata kuliah Komposisi Tari, tampilnya di sini," ungkapnya, Sabtu (2/11).
Tari kontemporer itu menggambarkan tentang hiruk pikuk yang ada di pasar tradisional. Mahasiswa seni tersebut dituntut untuk mengaplikasikan melalui gerak, di ruang terbuka (tempat umum).
"Saya lihat ada perhelatan pasar rakyat, bagaimana kalian (mahasiswa) merespon apa yang ada di pasar, mulai dari hiruk pikuk yang ada di dalam pasar, sampai yang ada di parkiran. Hingga akhirnya mereka membuat tema kecil dan mereka coba mengaplikasikannya melalui gerak," paparnya.
Dalam pertunjukan tersebut mahasiswa menampilkan dan merepresentasikan kehidupan di pasar. Ada yang berlakon sebagai ibu-ibu yang sedang berbelanja, tukang parkir, pengemis, tukang sampah dan lain sebagainya yang ada di pasar tradisional.
"Tadi kalau kita lihat ada yang menampilkan sebagai gelandangan, pengemis, ibu-ibu, tukang parkir, kemudian tentang sampah, penjualan. Secara keseluruhan kehidupan yang ada di pasar," jelasnya.
Ismunandar mengatakan, sebelumnya mahasiswa melakukan observasi lingkungan di pasar tradisional dalam waktu sebulan. "Sebelumnya mereka melakukan observasi lingkungan di Pasar Dahlia, dari atas, bawah, dan lingkungan sekitar. Sehingga itu yang mereka ambil menjadi tema tarian ini, sedangkan waktu pengerjaan sudah sejak satu bulan yang lalu," terangnya.
Pertunjukan tari kontemporer yang digelar di acara pasar rakyat tersebut bertujuan agar dapat diapresiasi masyarakat lebih luas. "Saya pikir kesenian terasa agak ekslusif, yang menonton hanya kalangan pegiat seni juga, jadi saya rasa harus meluaskan apresiasi masyarakat terhadap seni lebih luas," tukas Ismunandar.
ADVERTISEMENT