Gelaran BIMP-EAGA di Pontianak, Disperindag Kalbar Pamerkan Produk UMKM

Konten Media Partner
23 November 2022 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Disperindag Kalbar sediakan pemeran produk UMKM. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Disperindag Kalbar sediakan pemeran produk UMKM. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Disperindag Kalimantan Barat menyediakan pameran UMKM di venue BIMP-EAGA ke-25 di Pontianak. Produk-produk tersebut dibuat dari bahan-bahan alami seperti dari pewarna tumbuhan hutan di Kalbar.
ADVERTISEMENT
Koordinator UMKM, Fifiati, berharap agar produk-produk yang dipajang tersebut dapat berkembang hingga mancanegara. Selain produk-produk tas yang dibuat dari bahan pewarna alami tumbuhan, di sana juga terdapat produk makanan hingga minuman khas Kalbar.
“Yang ditampilkan di sini ada tenun ikat Dayak dari Kabupaten Sintang, tenun songket dari Kabupaten Sambas, dan ini produk olahan makanan yang khas dari Kalbar. Produk turunan dari kain tenun ikat Dayak ada di sini,” jelasnya, Rabu, 23 November 2022, di Mercure Hotel Pontianak.
Menurutnya, kain-kain tradisional tersebut bukan hanya untuk pemakaian terkait budaya, namun bisa juga dipakai sebagai fashion. Banyak anak muda yang mulai melirik kain-kain tradisional tersebut.
Sejumlah perwakilan negara mengunjungi pameran produk UMKM dalam gelaran BIMP-EAGA di Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Kain tenun tradisional bukan hanya untuk pemakaian terkait budaya, tapi juga dipakai untuk fashion, saat ini bisa tampil dengan tenun tradisional begitu juga songket. Ada juga corak insang dari Kota Pontianak,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Selain memanfaatkan tumbuhan sebagai pewarna alam dalam produk tersebut, Fifi mengatakan bahwa masyarakat juga diberikan edukasi tentang penanaman kembali tanaman-tanaman yang menjadi bahan pewarna alami.
“Untuk kain tenun ikat corak dengan pewarna alam, kita berharap dalam pertemuan ini mereka konsisten dengan sustainability development, jadi ini menggunakan tanaman pewarna alam dari hutan Kalbar,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, dengan pertemuan ini kegiatan yang terkait lingkungan di Kalbar tetap bisa terjaga, dan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu untuk membangun perekonomian masyarakat sekitar.
Sejumlah produk kerajinan dan UMKM Kalbar dipamerkan dalam gelaran BIMP-EAGA 2022 di Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Ke depan kita memperhatikan ekologinya jadi kita menanam kembali penanam pewarna alam, ini diterapkan kepada di teman-teman UMKM yang ada di Kalbar misalnya membuat seperti ini anyaman keladi air, ini ada di tepian sungai kapuas, ini dimanfaatkan, diambil karena ini bisa merusak lingkungan juga kalau diambil kan bisa lebih bersih,” papar Fifi.
ADVERTISEMENT
Kemudian dengan kulit kepuak yang digunakan sebagai bahan pembuatan tas, pohon tersebut diambil dengan cara ditebang dan dikuliti. Namun kata Fifi, pohon-pohon tersebut akan ditanam sehingga tidak merusak lingkungan.
“Ke depan kita akan memperhatikan bahwa keberlanjutan dari pohon ini, pohon ini kan diambil dengan cara ditebang, dikuliti untuk dibuat produk seperti ini tapi kita ke depan harus menanam tanaman ini,” ucapnya.
Terdapat 7 UMKM yang dikoordinir oleh Disperindag Kalbar. Ke depannya, kata Fifi UMKM Kalbar dapat lebih memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya untuk mendapatkan masyarakat dan melestarikan lingkungan.
“Ini menjadi pendapatan bagi masyarakat dan juga melestarikan lingkungannya. Pemanfaatan sumber daya alam secara bijak juga dapat melestarikan lingkungan. Mudah-mudahan produk ini dapat diminati peserta BIMP-EAGA dari Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam,” tukasnya.
ADVERTISEMENT