GP Ansor Akan Lakukan Evaluasi Independen Penanganan COVID-19 di Sintang

Konten Media Partner
4 Mei 2021 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andi Irsan, Ketua GP Ansor Sintang. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Andi Irsan, Ketua GP Ansor Sintang. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Demi terwujudnya akuntabilitas publik, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sintang akan melakukan evaluasi independen terkait penanganan COVID-19 di Bumi Senentang.
ADVERTISEMENT
Ketua GP Ansor Sintang, Andi Irsan mengatakan, pihaknya menggandeng beberapa ormas dan LSM Kabupaten Sintang untuk melakukan evaluasi penanganan corona dengan melakukan proses riset lapangan. Baik itu terhadap pola penanganan dan strategi yang diambil oleh pemangku kebijakan, maupun pemantauan atas program yang sedang dan akan dijalankan.
“Kita juga akan mengevaluasi kesesuaian penggunaan atas anggaran yang telah dialokasikan. Ketepatan atas penggunaan anggaran,” kata Andi ketika menghubungi Hi!Pontianak, Selasa, 4 Mei 2021.
Selain itu, kata Andi, riset lapangan yang dilakukan akan meng-interview langsung terhadap mantan penderita yang dinyatakan positif COVID-19 secara acak. Serta pola penanganan atas informasi dan klaim masyarakat terhadap dinas teknis terkait proses isolasi oleh Satgas, maupun pola isolasi
“Mengapa hal itu harus dievaluasi? Karena penanganan corona menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Selain itu pembangunan juga terhambat karena anggaran terpotong untuk corona. Maka, kita memandang perlu melakukan evaluasi independen agar dana yang ada tepat sasaran dan bermanfaat,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Andi mengatakan, pandemi corona yang terjadi secara global sangat berdampak pada semua sektor. Bahkan dirinya merasakan langsung dampak tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
“Bayangkan saja, dengan ada isu lockdown banyak kerugian yang dialami masyarat. Saya sendiri mengalami. Ada yang mau beli tanah 1 hektar Rp 750 juta ditunda karena corona di Sintang merajalela. Investor yang mau membeli tanah menunda kedatangannya. Ini baru pengalaman saya. Saya yakin banyak kejadian serupa dialami orang lain dan dunia usaha karena dampak pandemi corona ini,” tuturnya.