Gubernur Ancam Berhentikan Perawat yang Tak Ramah ke Pasien

Konten Media Partner
25 November 2019 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gubernur Sutarmidji beserta istri, melepaskan balon pada perayaan HUT ke 43 RSUD dr Sudarso. Foto: Humas Pemprov Kalbar
Hi!Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengancam akan memecat perawat ataupun tenaga kesehatan, jika memberikan pelayanan yang tidak ramah kepada pasien dan keluarga pasien. Hal tersebut ia sampaikan pada saat ulang tahun RSUD Soedarso, Minggu (24/11).
ADVERTISEMENT
"Kalau ada perawat yang masih ketus-ketus, itu sampaikan ke saya, dan harus keluar dari rumah sakit Sudarso. Mau dia tenaga ahli apa pun, keluar. Saya bisa siapkan yang lebih baik dari itu," jelasnya.
Gubernur Kalbar tersebut harap jajaran Direksi RSUD Soedarso untuk serius mengurusi Rumah Sakit Soedarso.
"Saya serius mengubah rumah sakit ini, dan saya paham tidak gampang mengurus rumah sakit," katanya, saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Ulang TahunKe 43 RSUD Sudarso itu, seperti dalam rilis yang diterima Hi!Pontianak, Senin (25/11).
"Gedung rumah sakit yang Rp 184 miliar, kita bisa bangun. Apa lagi cuma mencari untuk 100 orang tenaga profesional yang betul-betul (berniat melayani), bisa kita bayar. Tinggal saya berikan kesempatan kepada jajaran rumah sakit Soedarso, mau berubah apa tidak," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Gubernur Sutarmidji melakukan pemotongan tumpeng pada perayaan HUT ke 43 RSUD dr Sudarso. Foto: Humas Pemprov Kalbar.
Midji meminta kepada pihak terkait untuk melakukan inovasi dalam pelayanan dan evaluasi di RSUD Soedarso. "Mengubah fisik itu gampang, tetapi mengubah mental itu tidak gampang. Saya meminta kepada jajaran rumah sakit untuk terus melakukan inovasi-inovasi dalam pelayanan, dan melakukan evaluasi dalam pelayanan," harapnya.
"Pelayanan itu harus dengan hati, bukan dengan mulut, apalagi mulutnya suka ngomel dengan pasien," pesan Sutarmidji.
Dia menegaskan, tenaga kesehatan diwajibkan untuk bersikap ramah kepada pasien yang datang. "Perawat dan dokter tidak boleh marah dengan pasien. Seberapa ketersinggungan kita dari sikap mereka, kita harus melayani, dan kita harus maklumi karena mereka sakit. Kami juga akan membenahi gedung rumah sakit kemudian peralatan," tukasnya.