Gubernur Kalbar: Silakan Maskapai Komplain, Saya juga Harus Jaga Wilayah Kalbar

Konten Media Partner
4 Agustus 2020 12:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, menutup rute Surabaya-Pontianak, setelah ditemukannya penumpang yang reaktif saat dirapid test dadakan di Bandara Supadio Pontianak.
ADVERTISEMENT
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mempersilakan, jika maskapai mau komplain. Namun, menurut Sutarmidji, ia melakukan ini untuk menjaga wilayah Kalbar.
“Kita sanksi, dari kemarin sampai tanggal 8 (Agustus 2020). Kalau mereka terbang, kita rapid test dadakan dan dapat lagi, dia tidak boleh terbang tiga bulan. Terserah, mau komplain lewat menteri dan manapun. Saya juga harus jaga wilayah Kalbar,” katanya kepada wartawan, Selasa (4/8).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat, Manto, menambahkan, Bandara Supadio Pontianak hingga saat ini masih beroperasi optimal untuk penerbangan pada rute tertentu.
Namun, Pemerintah Daerah menutup sementara dua maskapai jalur penerbangan Surabaya menuju Pontianak selama satu minggu, karena didapati penumpang dengan hasil rapid test dadakan dengan hasil reaktif.
ADVERTISEMENT
“Pihak Kemenhub menyatakan bahwa airlines sudah melakukan prosedur sesuai ketentuan yang berlaku. Namun saya yakinkan bahwa Pemerintah Daerah berhak untuk menghentikan dan atau melakukan pelarangan perjalanan orang atas dasar Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 7 Tahun 2020,” jelas Manto, Selasa (4/8).
Atas dasar tersebut, pihaknya melarang dua maskapai untuk membawa penumpang dari Surabaya ke Pontianak. Sementara itu, untuk penerbangan membawa penumpang dari Pontianak menuju Surabaya masih diperbolehkan.
“Penerbangan membawa cargo masih boleh. Penerbangan membawa penumpang dari Pontianak ke Surabaya masih boleh. Daerah lain masih bisa semuanya,” paparnya.
Atas ditemukannya penumpang reaktif, pihaknya akan terus melakukan rapid test dadakan secara acak dari beberapa wilayah dengan kasus konfirmasi yang tinggi. “Rapid test dadakan akan selalu dilakukan, dan tidak terjadwal,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT