Gubernur Sutarmidji: Jangan Percaya Hoaks Tentang Rapid Test

Konten Media Partner
19 Juni 2020 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rapid test corona Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rapid test corona Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, dalam unggahan di media sosialnya menyebutkan, masih ada masyarakat yang takut karena percaya berita hoaks terkait pemeriksaan rapid test.
ADVERTISEMENT
Dalam media sosialnya, Sutarmidji menyebutkan, ada beberapa orang yang menolak untuk dilakukan rapid test, karena dalam berita hoaks yang diterimanya, rapid test disebut sebagai cara untuk memasukan zat ke dalam tubuh seseorang.
"Jangan dengar cerita merampot (ngawur). Ada juga santri yang termakan berite bohong. Waktu itu saya sarankan rapid test, lalu mereka menolak, alasannya karena itu care untuk masukan zat dalam tubuh mereka, sekarang pada mau cepat-cepatan rapid test karena syarat untuk balik ke pesantren. Begitu rapid test yang diambil darahnya, baru mereka kaget, karena ada yang mengira rapid test itu disuntikan. Makanya pahami dulu ye," tutur Sutarmidji di media sosialnya.
Atas hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson menegaskan, bahwa petugas kesehatan yang melakukan rapid test, tidak memasukkan zat apapun, atau menyuntikkan apapun ke dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Harisson juga menjelaskan rapid test ini dilakukan untuk mengetahui secara dini apakah seseorang tertular COVID-19 atau tidak.
"Jadi ketika kita sudah mengetahui secara dini, maka kita melakukan tindakan pengobatan, sehingga jangan sampai berlarut-larut penyakitnya baru ketahuan," ucapnya.
Lalu, kata Harisson, rapid test ini dilakukan untuk melakukan tracing dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. "Jadi ketika rapid test-nya reaktif maka terhadap orang yang bersangkutan akan kita lakukan isolasi. Setelah mereka melalukan rapid kita akan lakukan swabs apakah dia benar-benar tertular COVID-19 atau bukan. Jadi penting sekali untuk melalukan rapid test," pungkasnya.