Guru Les di Pontianak Cabuli Muridnya yang Masih di Bawah Umur

Konten Media Partner
12 Februari 2020 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gadis depresi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gadis depresi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pihak kepolisian resor Kubu Raya menangkap seorang guru les berinisial A yang diduga melakukan pencabulan kepada muridnya.
ADVERTISEMENT
Kasus tersebut terungkap setelah salah satu muridnya mengalami trauma dan depresi, hingga beberapa kali ingin melakukan bunuh diri.
"Kita dapat laporan dari masyarakat yang menemukan seorang anak yang sudah beberapa kali berniat mau bunuh diri, minum racun, dan mau besit nadi," kata Nani Wirdayani, Komisioner KPPAD Kalbar kepada Hi!Pontianak, Rabu (12/2).
Korban dicabuli oleh A yang merupakan guru lesnya di sebuah rumah kontrakan di Pontianak, usai kegiatan belajar mengajar. Korban juga diancam untuk tidak membeberkan hal tersebut.
"Kejadiannya di rumah guru lesnya. Waktu dia berusia 10 tahun. Dia selalu diancam katanya. Ada video dia tanpa busana. Karena dia sekarang sudah mengenal ketertarikan lawan jenis, kenal cinta, karena itu dia merasa dirinya kotor dan depresi, trauma. Sekarang usianya sudah 17 tahun dan masih aktif sekolah. Dia anak yang berprestasi," papar Nani.
ADVERTISEMENT
Saat pihak KPPAD menemui korban, ia terlihat depresi dan trauma atas kejadian yang dialami. Nani mengatakan, pihaknya berusaha untuk menghibur dan memberi motivasi pada korban.
"Jadi dia menyimpan kesedihannya di ingatannya. Waktu kita ketemu dia, kita kasih tahu bahwa kamu itu cantik, punya masa depan, anak ini sangat mandiri sekali, untuk menghibur dirinya dia pulang sekolah kerja sampai malam, mungkin itu upaya dia supaya tidak kepikiran. Dia trauma, karena merasa kok hal ini menimpa pada dirinya. Itu yang ada di pikirannya, dia merasa dirinya kotor, itu yang di dalam persepsinya," jelasnya.
Hingga saat ini, korban masih terus diberikan trauma healing untuk menghilangkan keinginannya untuk bunuh diri. "Dia akan diterapi, melakukan proses trauma healing, karena dia sudah 4 kali mau bunuh diri, sampai sekarang korban masih aktif sekolah. Kita akan bawa dia ke psikolog, agar tidak ada lagi keinginannya untuk bunuh diri," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolres Kubu Raya, AKBP Yani Permana, mengatakan kasus tersebut masih dalam pengembangan dan diduga masih ada beberapa korban lainnya. "Kasus ini masih dalam pengembangan dari Kasat Reskrim," tukasnya.