Harga Tiket Pesawat Mahal, Tingkat Hunian Hotel Pontianak Turun

Konten Media Partner
6 Maret 2019 7:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Hotel Neo Gajah Mada, Pontianak. Foto: Intagram/neogajahmada
Hi!Pontianak - Kenaikan harga tiket pesawat mulai berdampak pada tingkat hunian atau okupansi hotel di Pontianak.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diungkapkan oleh Sales & Marketing Manager Hotel Neo Gajah Mada Pontianak, Exsan.
"Dengan naiknya harga tiket pesawat, wisatawan jadi enggan mengginap, karena besarnya pengeluaran yang telah dikeluarkan untuk tiket pesawat," ungkap Exsan.
Ditemui Hi!Pontianak, Selasa (5/3) Malam, Exsan menjelaskan hal tersebut. "Menurut data kami, perbandingan dengan tahun lalu, pada bulan yang sama yakni Januari dan Februari, tingkat okupansi untuk hotel bintang 3 tercatat mencapai angka 60%. Sedangkan untuk 2019, di bulan yang sama hanya mencapai angka 47%, turun 13%. Hal ini berlaku untuk semua hotel di Kota Pontianak," jelas Exsan.
Turunnya Okupansi Periode bulan Januari - Februari 2019, juga terjadi pada hotel bintang 4, yang sebelumnya mencapai 61% menjadi 58 % . Exsan mengatakan akibat hal tersebut, banyak hotel-hotel yang menurunkan harga kamar, guna menarik minat penggunjung.
ADVERTISEMENT
"Harga hotel bintang 4 turun, mau gak mau kami yang di bawahnya juga turun untuk menarik pelanggan," ujar Exsan.
Menurut Exsan, selain naiknya harga tiket pesawat, peristiwa tergelincirnya pesawat Lion Air JT-714 tujuan Jakarta-Pontianak pada Sabtu (16/2) di Bandara Supadio, Kubu Raya, Kalimantan Barat, ikut berpangaruh terhadap turunnya okupansi pada bulan Februari 2019.
"Kan banyak konsumen yang pesan kamar untuk Cap Go Meh. Setelah peristiwa itu, kamar kami yang telah terisi dari tanggal 17 - 20 Februari, harus di-cancel pesanannya oleh konsumen. Tercatat di Hotel Neo, ada 18 kamar yang kosong," kata Exsan. (hp5)