Heboh Rekaman Suara 'Penunggu' Pantai Batu Nenek, Ini Kata Pj Kades Temajuk

Konten Media Partner
18 Mei 2022 10:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesan berisi rekaman suara dan baliho Pantai Batu Nenek ditutup. Foto: Tangkapan Layar Instagram @sambasinformasi
zoom-in-whitePerbesar
Pesan berisi rekaman suara dan baliho Pantai Batu Nenek ditutup. Foto: Tangkapan Layar Instagram @sambasinformasi
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Masyarakat Kabupaten Sambas, Kalbar, dihebohkan dengan beredarnya sebuah pesan berantai berbentuk rekaman suara. Pasalnya rekaman suara tersebut menyebutkan kemarahan penunggu (makhluk mistis) di Pantai Batu Nenek, Kecamatan Paloh.
ADVERTISEMENT
Rekaman pesan berantai yang beredar di media sosial tersebut berisikan kemarahan pengunggu Pantai Batu Nenek karena ulah pengunjung yang berbuat maksiat di sana. Penunggu tersebut meminta masyarakat untuk tidak melakukan kunjungan ke Pantai Batu enek selama seminggu, terhitung 18 Mei hingga 26 Mei 2022 mendatang.
Sebab dirinya akan bersemedi di Pantai Batu Nenek selama tujuh hari sebagai bentuk untuk membersihkan tempat wisata atas perbuatan pengujung yang melakukan maksiat di tempat tersebut. Jika ada yang melanggar, maka salah satu pengunjung akan menjadi tumbal sebagai persembahan untuk menyucikan tempat wisata tersebut.
Informasi yang beredar itu menjadi perbincangan hangat di media sosial. Masyarakat juga mempertanyakan kebenaran informasi tersebut.
Menanggapi hal itu, Pj Kepala Desa Temajuk, Iwan Trisnawan mengatakan, informasi yang beredar di media sosial terkait adanya pesan suara makhluk gaib tersebut tidaklah benar.
ADVERTISEMENT
"Informasi yang beredar di media sosial itu tidak benar adanya. Pesan suara tersebut juga tidak memiliki dasar," katanya Rabu, 18 Mei 2022.
Iwan menegaskan, hingga saat ini lokasi wisata Pantai Batu Nenek masih buka seperti biasanya. "Hingga saat ini lokasi wisata Batu Nenek, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, tidak ditutup dan pengunjung masih bisa mengunjungi Pantai Batu Nenek," ujarnya.
Pihaknya saat ini juga sedang mencari orang yang membuat pesan suara tersebut. "Kita dari pemerintah desa saat ini sedang mengusut pelaku yang membuat pesan suara tersebut, dikarenakan pesan suara sangat meresahkan warga setempat," pungkasnya.