Hingga Juli 2019, Sebanyak 1.881 Kasus Rabies Terjadi di Kalbar

Konten Media Partner
16 Agustus 2019 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seekor kucing menunggu untuk mendapatkan pelayanan di Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Kalimantan Barat, melaporkan telah terjadi 1.881 orang terjangkit rabies di Kalimantan Barat selama 2019. 1.010 di antaranya adalah laki-laki.
ADVERTISEMENT
Kasus rabies ini terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat, kecuali Kota Pontianak. Nur Hidayatullah, Ketua PDHI Kalimantan Barat, mengungkapkan, pada 2018, tercatat 3.584 kasus rabies yang terjadi di Kalimantan Barat.
Pria yang biasa disapa Dayat ini mengungkapkan, sejauh ini PDHI sudah berupaya dan bekerjasama dengan pemerintah dalam pencegahan dan pemberantasan rabies, dengan tindakan vaksinasi dan sosialisasi rabies di beberapa wilayah.
PDHI Kalbar membantu pemerintah setempat melakukan pengendalian populasi untuk menekan kasus rabies yang terjadi di Kalimantan Barat. Foto: Teri/HiPontianak
"Sejak awal kasus rabies di Kalbar, kami turut berperan aktif melakukan pencegahan dan pemberantasan rabies, dengan bekerjasama pemerintah Provinsi Kalbar ataupun Pemerintah Kabupaten/Kota. PDHI Kalbar turut langsung melaksanakan vaksinasi dan sosialisasi rabies di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Singkawang," ungkap Dayat, kepada Hi!Pontianak, di Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (16/8).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, PDHI juga melakukan upaya pengendalian populasi HPR (Hewan Penular Rabies) dengan cara sterilisasi HPR betina, dan kastrasi HPR jantan.
"Pada tanggal 15-16 Agustus, Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat menggandeng PDHI Kalbar untuk melaksanakan vaksinasi, pelayanan kesehatan hewan dan kastrasi gratis," kata Dayat. (hp8)