Ibu 2 Anak di Sintang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Konten Media Partner
28 Juli 2021 22:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolsek Serawai, AKP Muhammad Rasyid memimpin olah TKP kasus bunuh diri di Desa Mensulung Bio, Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang. Foto: Polsek Serawai
zoom-in-whitePerbesar
Kapolsek Serawai, AKP Muhammad Rasyid memimpin olah TKP kasus bunuh diri di Desa Mensulung Bio, Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang. Foto: Polsek Serawai
ADVERTISEMENT
Hi! Sintang – NJ (28), ibu dua anak yang tinggal di Desa Mensulung Bio, Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, ditemukan tewas gantung diri, di kamar mandi rumahnya, Selasa 27 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Serawai, AKP Muhammad Rasyid, ketika dihubungi Hi!Pontianak, mengungkapkan kronologis bunuh diri tersebut.
Saat itu, kata Rasyid, Selasa malam, 27 Juli 2021, sekitar pukul 21.30, saksi yakni Dewan dan Daring, pulang nonton di rumah tetangga. Kemudian mendengar dua orang anak korban sedang menangis di teras rumah.
“Kemudian, Dewan menanyakan kepada anak korban, mengapa menangis. Dijawab anak korban, bahwa mereka sedang mencari ibunya di rumah. Akan tetapi tidak ada,” katanya.
Selanjutnya, kata Kapolsek, anak korban juga menceritakan, bahwa kamar mandinya terkunci dari dalam. Kemudian Dewan dan Daring langsung mencari keberadaan korban ke kamar mandi yang dimaksud.
“Saat ditemukan, kondisi korban sudah tidak bernafas, dalam posisi tergantung dengan seutas tali,” ungkap Rasyid.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, Dewan dan Daring tidak berani menurunkan korban. Selanjutnya pada pukul 21.50 WIB, Dewan dan Daring memberitahukan kepada warga lain, untuk membantu menurunkan korban dan memindahkan ke ruang tamu.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik oleh petugas medis Puskesmas Serawai, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik ataupun luka-luka pada tubuh korban. Sehingga disimpulkan bahwa penyebab kematian korban, murni karena bunuh diri,” ungkapnya.
Dikatakan Kapolsek, saat kejadian korban bunuh diri, posisi suaminya sedang bekerja di luar kampung, sejak 25 Juli 2021. Sehingga tidak memungkinkan untuk pulang ke rumah setiap selesai bekerja. Sehingga suami korban menginap di tempat kerja.
“Atas kejadian tersebut, suami dan abang kandung korban menganggap kejadian ini murni bunuh diri,” katanya.
ADVERTISEMENT
-------------------------------
Catatan Redaksi:
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.