Ibu Kandung di Pontianak Siksa Anak, Ayah Korban: Binatang Saja Sayang Anaknya

Konten Media Partner
25 Agustus 2021 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penganiayaan anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penganiayaan anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun menjadi korban penganiayaan ibu kandung dan ayah tiri di Pontianak. Korban mengalami trauma dan kini masih dalam penanganan KPPAD Kalbar.
ADVERTISEMENT
HS, ayah kandung korban menceritakan, ia mengetahui anaknya itu menjadi korban penganiayaan yang dilakukan mantan istrinya, pada 21 Agustus 2021. "Saat itu, anggota menanyakan bahwa apakah benar ini ayah dari D (putranya), benar, dan mereka meminta tolong ke kantor ada yang mau dibicarakan, dan sesampainya di Polsek, anggota menyampakan bahwa anak saya itu disekap di dalam WC,” jelasnya, Rabu, 25 Agustus 2021.
Menurut HS, korban kerap dihukum dengan disekap di kamar mandi bila melakukan kesalahan. Bahkan, korban pernah diselamkan di bak mandi, dan diikat lalu digantung, dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah. Hal tersebut diceritakan HS atas aduan anak laki-lakinya tersebut.
Menurut HS, ia sudah bercerai dengan mantan istrinya itu, dan sudah tiga tahun tidak bertemu dengan ketiga anaknya, karena ketiga anaknya dibawa oleh istri berpindah-pindah. Ia pun tak bisa berkomunikasi dengan mantan istri itu.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, polisi mengetahui peristiwa itu dari informasi yang disampaikan masyarakat, bahwa di rumah itu terjadi KDRT dengan korban seorang anak berusia 6 tahun.
''Kemarin pada saat saya bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, kondisi anak saya ini sangat lemah, kurus, terlihat kurang gizi juga, seperti anak busung lapar. Dan pada 21 Agustus itu, saat diamankan, anggota (polisi) cerita, anak saya begitu kelaparan. Ketika diberi roti 5 bungkus, itu langsung habis,” paparnya.
Menurit HS, anak tersebut mengatakan kepada dirinya, bahwa korban tidak ingin kembali lagi ke rumah ibunya, karena selama bersama ini ia kerap mendapat hukuman.
"Anak saya cerita, dia sering dipukul, pernah di suruh makan cabai, pernah juga kepalanya dibenamkan (diselamkan) ke bak air, lalu digantung, kakinya di atas kepalnya di bawah,” katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, ayah korban pun langsung membuat laporan atas dugaan KDRT yang diterima oleh anaknya ke Polresta Pontianak.
Ayah korban berharap kepada aparat penegak hukum dapat menegakkan hukum yang berlaku dengan seadil-adilnya, dan memberikan hukuman yang setimpal kepada terlapor.
“Saya harap mereka dapat dihukum sesuai hukum yang ada, jangankanlah kita manusia, binatang saja sayang sama anaknya,” ucapnya.
Wakil Ketua KPPAD Kalimantan Barat, Sulasti mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan atas dugaan kasus KDRT ini, ia akan melakukan pendampingan atas kasus ini.
“Untuk si anak, kami lakukan pemeriksaan kesehatan, dan akan kami periksa psikisnya terhadap anak tersebut, karena dari informasi yang kami terima si anak ini masih dalam kondisi trauma,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT